Suguhkan Tentang Makna Kehidupan dan Keberanian, Perpustakaan Kotak Baca Hadirkan Pameran Seni " Di Mana Rumahku" Rabu, 20/11/2024 | 15:32
PEKANBARU-Riau12.com - Perpustakaan Kotak Baca dengan bangga mempersembahkan pameran seni bertajuk Di Mana Rumahku. Ini merupakan sebuah eksplorasi mendalam tentang tema broken home yang menyentuh hati. Pameran ini berlangsung di Kawasan Pasar Bawah, Pekanbaru, mulai dari 27 Oktober 2024 hingga 27 November 2024.
Di Mana Rumahku menghadirkan karya seni dengan seniman lokal dari ISI Padangpanjang, yaitu Tasya Shafira dan Jefri Rahmat. Menggambarkan kehidupan individu yang tumbuh di tengah keluarga yang tidak utuh. Melalui lukisan, instalasi seni, dan karya mix media, pameran ini membawa pengunjung dalam perjalanan emosional—dari perasaan kehilangan, trauma, hingga kekuatan untuk menemukan kembali makna rumah dan keluarga.
Menurut Dea Gita Ningsih, Pemilik Perpustakaan Kotak Baca, pameran ini bukan hanya tentang mengangkat isu sosial, tetapi juga sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan motivasi.
“Kami ingin menciptakan ruang refleksi bagi semua orang, terutama mereka yang mungkin sedang berjuang dengan dinamika keluarga mereka,” ujarnya.
Dipilihnya Pasar Bawah sebagai lokasi pameran bukan tanpa alasan. Pasar ini merupakan simbol keberagaman dan kehidupan sehari-hari masyarakat Pekanbaru. Dengan menggelar pameran di tempat yang akrab bagi masyarakat, Kotak Baca berharap pesan dari karya seni ini dapat menjangkau lebih banyak orang, dari berbagai latar belakang.
Selain menampilkan pameran seni, "Di Mana Rumahku", juga mengadakan berbagai kegiatan interaktif, seperti Diskusi Pengkarya Lebih Dekat dengan Pameris, Workshop Seni Ekspresi Diri Melalui Seni, Bercerita dengan Psikolog yang menghadirkan psikolog dosen UIN Suska Riau sebagai jembatan dan penyeimbang peduli terhadap kesehatan mental, hingga Pertunjukan Musik Akustik. Untuk pertunjukkan musik ini akan digelar 23 November 2024 mendatang.
Pameran ini terbuka untuk semua kalangan. Selain menikmati pameran, pengunjung dapat duduk sambil menikmati kopi dari Uncommon Coffee. Dengan ini, Kotak Baca ingin memastikan bahwa seni bisa dinikmati oleh siapa saja dan menjadi medium yang inklusif untuk menyuarakan berbagai cerita.(***)