Bukan dari Kubu Syamsuar, Muncul Kandidat Kuat Ketua Golkar Riau yang Baru, Ini Sosoknya Sabtu, 04/01/2025 | 15:54
Riau12.com-PEKANBARU - Kontestasi pemilihan Ketua Golkar Riau yang baru semakin sengit, dengan kemunculan nama sosok yang dianggap bukan dari kubu Syamsuar.
Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang direncanakan digelar Januari 2025 ini, politik di internal partai semakin panas.
Sejumlah calon menyatakan maju sebagai Ketua Golkar Riau di Musda Golkar Riau.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Riau Parisman Ihwan secara terang-terangan menyatakan siap bertarung di Musda.
Ia bahkan mendapatkan dukungan dari para ketua DPD II Golkar.
Namun kini muncul nama lain menjadi pesaing kuat Parisman Ihwan sebagaii calon Ketua di Musda Golkar Riau.
Sosok ini pun mendapatkan dukungan dari banyak senior Golkar, serta tentunya dukungan dari DPP.
Dialah Suparman, kader senior di Partai Golkar.
Suparman ternyata juga mendapatkan dukungan dari banyak pemilik suara di Musda Golkar Riau.
Sejumlah senior Golkar Riau juga mendukung mantan Ketua DPRD Riau, sekaligus mantan Bupati Rokan Hulu, ini untuk maju di Musda Golkar Riau.
Memang belum ada pernyataan resmi dari Suparman akan maju di Musda Golkar Riau.
Namun dari semangat dan pergerakan Suparman serta dukungan banyak tokoh, sudah terlihat ia berniat maju di Musda Golkar Riau sebagai calon Ketua Golkar Riau.
Seorang senior Partai Golkar di Riau yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan Suparman sosok yang paling pas untuk memimpin Golkar Riau.
Alasannya karena sangat cocok dalam kepemimpinan Golkar.
Pada Pilkada serentak di Riau 2024 lalu, ada beberapa calon kepala daerah yang Suparman bantu menangkan.
Artinya menurut tokoh senior Golkar ini, ia bisa merangkul semuanya baik kader internal Golkar maupun di luar partai.
Termasuk kepala daerah yang terpilih di Pilkada 2024.
Semuanya bisa berkomunikasi baik dengan Suparman.
Suparman dinilai cocok menjadi Ketua Golkar Riau, karena dianggap sebagai representasi pemimpin yang bisa masuk ke kalangan muda dan senior.
Tidak hanya itu, informasi yang beredar juga mengungkap para ketua DPD dan kader di masing-masing pengurus daerah menginginkan pemimpin Golkar kedepannya bukan dari kubu, pihak atau orang-orang Syamsuar.
Pertimbangan lain lagi, menurut sejumlah senior Golkar Riau tersebut, Suparman dari sisi kesiapan uang sebagai ketua DPD Golkar sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Suparman punya Logistik yang kuat untuk membangun partai di daerah, jaringannya luas dan dia lebih bisa masuk ke semua pihak di Golkar," ujar senior Golkar tersebut.
Artinya tidak ada lagi mengkerdilkan partai yang besar, seperti yang terjadi selama ini, tidak pernah menganggap keberadaan banyak tokoh penting di Golkar Riau.
Sebagaimana diketahui sebelumnya Pilkada serentak di Riau sudah berlangsung.
Hasilnya pun sudah mulai terlihat dari hitungan cepat dan lembaga yang bisa dipercaya, dari hasil tersebut banyak jagoan Golkar harus tumbang.
Bahkan Pilkada Riau sendiri calon yang diusung Golkar kalah, padahal merupakan petahana dan merupakan ketua Golkar Riau yakni Syamsuar.
Akhirnya, melihat kondisi ini, kader senior Golkar Riau Suparman angkat bicara.
Menurutnya kegagalan ini, yang salah bukanlah partainya melainkan disebabkan orang yang mengurus partai.
"Sebetulnya ini bukan kekalahan partai tapi kekalahan orang yang mengurus partai. Ada bedanya orang dan partai," ujar Suparman tegas.
Suparman, mengibaratkan dengan isi lagu Lancang Kuning, dimana ada pesan kalau kapten kurang faham jangan berlayar malam.
"Lagu Lancang kuning pas untuk Golkar Riau saat ini. Partainya teruji, bagaimanapun hempasan badai tidak pernah tenggelam, tetapi harus faham menahkodai partai Golkar," ujarnya.
Makanya menurut Suparman ia juga sudah sering mengingatkan kondisi partai Golkar saat ini dengan kondisi Golkar ku Sayang Golkar ku malang.
"Pengurusnya tidak faham jalur berlayar, dia bawa saudaranya, dibawa orang baru, ditinggalkan orang lama, ditukar kamar dan orang lama, inikan mengganggu berlayarnya Partai Golkar," ujarnya.
Sebagaimana diketahui dari 13 Pilkada serentak di Riau baik itu Provinsi dan Kabupaten Kota, Golkar hanya unggul di dua daerah yakni Indragiri Hilir dan Siak, selebihnya beberapa calon petahana tumbang.(***)