Penambalan Raja Adat Sutan Perimpunan Digelar di Rokan Hulu Khidmat Jumat, 10/01/2025 | 11:48
Riau12.com-PASIR PENGARAIAN – Acara adat Penambalan Raja Adat Sutan Perimpunan berlangsung dengan penuh khidmat di halaman Surau Suluk Syekh Ismail Al Kholidi, Kecamatan Rambah Samo, pada Kamis (9/1/2025).
Prosesi dimulai dengan penyambutan tamu undangan, menampilkan atraksi pencak silat dan tarian Tortor yang memukau. Penampilan seni tradisional ini bukan hanya hiburan, tetapi juga wujud nyata kekayaan budaya yang tetap terjaga.
Nuansa spiritual mewarnai acara dengan pembacaan ayat suci Alquran dan doa bersama, sebelum memasuki momen puncak, yakni pelantikan Sutan Perimpunan.
Asisten I Sekda Kabupaten Rokan Hulu, H. Fhatanalia Putra, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai adat sebagai identitas masyarakat. "Adat bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga kompas moral untuk generasi mendatang," ungkapnya.
Hadir dalam acara tersebut Wakapolres Rokan Hulu, Kompol Rahmat Hidayat, S.I.K., yang juga turut memberikan sambutan. Ia menyampaikan apresiasi terhadap upaya pelestarian tradisi lokal.
"Kegiatan seperti ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi landasan harmoni antara masyarakat adat dan aparat keamanan. Kami siap mendukung penuh upaya pelestarian budaya sekaligus menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif," tutur Perwira Bunga Melati Satu ini.
Acara ini juga sekaligus mengukuhkan Induk Suku Surau Gading. Berbagai tokoh terkemuka hadir, termasuk Anggota DPRD Rokan Hulu Safran Nasution, Forkopimda, camat, kepala desa, tokoh adat LAM Riau, Raja-Raja Rambah, dan LKA setempat. Kehadiran mereka mencerminkan betapa tradisi adat ini masih dihormati dan dijunjung tinggi.
Penambalan Raja Adat Sutan Perimpunan ini menjadi salah satu peristiwa adat penting di Kabupaten Rokan Hulu. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan jamuan makan siang, melambangkan kebersamaan dan solidaritas. Hingga kegiatan berakhir pada pukul 12.00 WIB, suasana tetap berjalan aman dan penuh semangat kebersamaan.
Tradisi ini tidak hanya mempertegas eksistensi adat istiadat dalam kehidupan modern, tetapi juga menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat. Penambalan Raja Adat di Surau Gading ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus menjaga nilai-nilai budaya sebagai warisan yang tak ternilai.(***)