Astronaut Bertambah Tinggi 12 Cm setelah ke Luar Angkasa, Ini Sebabnya Selasa, 25/02/2025 | 08:41
MADRID-Riau12.com- Astronaut Badan Antariksa Eropa (ESA) sekaligus ahli biologi molekuler Sara Garcia Alonso, mengungkap alasan mengapa astronaut mengalami pertumbuhan tinggi badan setelah kembali dari luar angkasa. Fenomena ini terjadi akibat pengaruh gravitasi atau lebih tepatnya, ketiadaan gravitasi.
Dalam wawancara di acara Madrid Directo baru-baru ini, Sara menjelaskan bahwa astronaut dapat tambah tinggi hingga 12 sentimeter (cm) selama berada di luar angkasa. Penyebab utama perubahan ini terletak pada tulang belakang yang mengalami dekompresi akibat absennya gravitasi.
Di Bumi, gravitasi menyebabkan ruang di antara tulang belakang menjadi lebih padat. Namun, di luar angkasa, tanpa gaya tarik ke bawah, ruang yang berisi cairan ini mengembang, menyebabkan tulang belakang memanjang. Proses ini berkaitan dengan cakram intervertebralis, yaitu struktur yang berfungsi sebagai peredam kejut di antara ruas tulang belakang.
“Di luar angkasa, gravitasi tidak menarik kita ke bawah sehingga cairan dalam ruang antar tulang belakang dapat mengembang. Akibatnya, tulang belakang memanjang, membuat tubuh astronot tambah tinggi dibandingkan saat mereka berada di Bumi,” jelas Sara.
Meskipun pertumbuhan tinggi badan ini signifikan, perubahan tersebut bersifat sementara. Setelah astronot kembali ke Bumi, tubuh mereka mulai beradaptasi kembali dengan kondisi gravitasi normal. Cakram intervertebralis yang sebelumnya mengembang akan kembali terkompresi. Proses pemulihan ini dapat berlangsung dalam hitungan hari sampai beberapa minggu, hingga akhirnya tubuh kembali ke tinggi semula.
Fenomena ini menjadi salah satu tantangan utama dalam eksplorasi luar angkasa jangka panjang. Studi mengenai efek gravitasi terhadap tubuh manusia terus dilakukan untuk memahami dampak jangka panjang perjalanan luar angkasa terhadap kesehatan astronot.
Dengan semakin berkembangnya teknologi eksplorasi luar angkasa, pemahaman mengenai perubahan fisiologis pada tubuh manusia menjadi semakin penting. Efek gravitasi yang membuat astronaut tambah tinggi ini juga membuka wawasan baru tentang bagaimana tubuh manusia dapat beradaptasi di lingkungan yang berbeda.(***)