Serangan Amerika di Yaman Tewaskan 31 Orang, 101 Luka-luka Senin, 17/03/2025 | 15:58
Riau12.com-SANAA – Serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman utara telah menewaskan 31 orang dan melukai sedikitnya 101 lainnya, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Minggu (16/3).
Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah seiring serangan udara yang terus berlangsung di berbagai wilayah Yaman.
Korban jiwa dilaporkan tersebar di beberapa lokasi, termasuk ibu kota Sanaa, Provinsi Saada yang menjadi benteng utama Houthi, serta sejumlah provinsi lain di bawah kendali kelompok tersebut.
Serangan AS yang dimulai Sabtu (15/3) malam waktu setempat menghantam kawasan permukiman Al-Jarraf di Sanaa utara, diikuti ledakan di permukiman Shoab di Sanaa timur, menurut laporan televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi.
Serangan terbaru juga menyasar beberapa titik di Kota Saada, yang merupakan pusat pemerintahan provinsi dengan nama yang sama dan menjadi basis utama Houthi di Yaman utara.
Sejumlah warga menyebutkan bahwa serangan di Sanaa menargetkan depot amunisi dan roket di dekat stasiun televisi negara yang dikuasai Houthi di Al-Jarraf.
"Gumpalan asap putih membubung tinggi, dan beberapa ledakan terjadi setelah serangan udara menghantam wilayah itu," ujar salah seorang saksi mata.
Aksi militer ini merupakan serangan pertama AS terhadap kelompok Houthi sejak Presiden Donald Trump kembali menetapkan mereka sebagai "organisasi teroris asing" setelah menjabat pada Januari tahun ini.
Dalam unggahan di media sosial Truth Social, Trump menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan melindungi aset AS di darat, laut, dan udara, serta memulihkan kebebasan navigasi.
"Jika mereka tidak menghentikan serangan, mulai saat ini... malapetaka akan menghujani mereka seperti yang belum pernah mereka lihat sebelumnya," tulis Trump.
Sementara itu, Komando Pusat AS membagikan rekaman di platform X yang memperlihatkan jet-jet tempur lepas landas dari kapal induk di Laut Merah. Mereka menyebutkan bahwa operasi ini merupakan "serangan presisi terhadap target Houthi yang didukung Iran di seluruh Yaman untuk melindungi kepentingan AS dan memulihkan kebebasan navigasi."
Menanggapi serangan ini, kelompok Houthi bertekad melancarkan serangan balasan. Dalam pernyataan di saluran TV Al-Masirah, mereka menegaskan bahwa "agresi ini tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan" dan siap menghadapi eskalasi dengan serangan balik.
Pada Selasa (11/3), kelompok Houthi mengumumkan bahwa mereka akan kembali menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah, Laut Arab, Teluk Aden, dan Selat Bab al-Mandab hingga perlintasan di Jalur Gaza dibuka kembali dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk.
Sejak November 2023 hingga 19 Januari 2025, Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal serta kota-kota yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di tengah konflik Israel-Hamas. Mereka menghentikan serangan pada 19 Januari setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku. (***)