Dituding Manuver Saat PSU Pilkada Siak, Irving Tegaskan Dukungan ke Afni Hargai Pilihan Rakyat Jumat, 18/04/2025 | 10:35
SIAK -Riau12.com - Calon Bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin, dituding manuver dengan memberi dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Afni-Syamsurizal, oleh pasangannya sendiri, yaitu Calon Wakil Bupati Siak nomor urut 1, Sugianto.
Tuduhan itu masuk dalam permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dilakukan oleh Sugianto tanpa melibatkan calon bupatinya, Irving Kahar.
Menanggapi itu, Irving membantah adanya manuver politik saat PSU Pilkada Siak 22 Maret lalu. Menurutnya, sikap yang dia ambil bukanlah bentuk pengkhianatan, melainkan keputusan politik yang rasional dan realistis. Ia menegaskan bahwa dukungan yang diberikan kepada Afni-Syamsurizal didasarkan pada hasil nyata yang terlihat saat pemungutan suara pada 27 November 2024.
"Pada saat itu, saya bersama Pak Sugianto, termasuk istri kami masing-masing, Ketua Relawan ISO Irvan Gunawan, Sekretaris Relawan Juwana, dan tim, menyaksikan langsung proses hitung cepat di Posko ISO. Menjelang Magrib, hasil quick count menunjukkan Afni-Syamsurizal unggul dari petahana Alfedri-Husni, sementara kami tertinggal jauh di bawah," ujar Irving, Kamis (17/4/2025).
Irving mengakui, saat itu ia menyadari bahwa dengan sisa TPS yang belum masuk, peluang untuk menyusul ketertinggalan dari paslon 2 dan 3 nyaris tidak mungkin.
"Tentu saja saya merasa sedih, siapa yang tidak sedih ketika kalah dalam sebuah kontestasi?" ungkapnya.
Meski demikian, ia tetap berpikir rasional dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim pendukung paslon 1, sembari meminta maaf jika selama perjuangan terdapat ucapan maupun tindakan yang kurang berkenan. Pesan tersebut ia bagikan ke seluruh grup WhatsApp tim pendukungnya.
"Mungkin kita belum diberi rezeki kali ini, dan harus mengambil hikmahnya. Masih ada kesempatan di lain waktu," katanya memberi pesan kepada semua tim dan relawannya saat quick count perolehan suara 27 November 2024 lalu.
Irving juga mengirimkan pesan pribadi kepada Afni untuk mengucapkan selamat atas perolehan suara terbanyak berdasarkan hasil perhitungan cepat. Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, pasangan Afni-Syamsurizal datang ke Posko ISO dan diterima langsung oleh Irving dan Sugianto beserta istri mereka. Ucapan selamat disampaikan secara terbuka, bahkan dilakukan konferensi pers bersama untuk menyampaikan klaim kemenangan.
"Saya merasa, sudah sepatutnya saya menjaga konsistensi dari ucapan itu. Saya harus jujur bahwa kemenangan paslon nomor 2 Afni-Syamsurizal adalah kemenangan suara rakyat. Mereka adalah penantang dan pendatang baru yang diharapkan masyarakat untuk membawa perubahan," tegasnya.
Namun, pasangan petahana Alfedri-Husni kemudian menggugat hasil tersebut ke MK, menuduh adanya kecurangan dari paslon 2 dan menuding KPU bertindak secara Terstruktur, Sistematis, dan Massif (TSM). Atas dasar gugatan itu, MK memerintahkan digelarnya PSU di tiga lokasi.
Menurut Irving, keputusan MK tersebut justru memicu kekecewaan dari masyarakat Siak, khususnya para pendukung Afni-Syamsurizal yang menginginkan perubahan. Irving meyakini bahwa pasangan Afni-Syamsurizal tidak memiliki kapasitas maupun kekuatan untuk melakukan kecurangan, apalagi mengatur KPU untuk bertindak secara TSM.
Irving juga menambahkan bahwa sejak awal, ia sudah dapat membaca arah kekuatan yang diduga melakukan politik transaksional, namun ia menegaskan bahwa Afni-Syamsurizal bukan bagian dari lingkaran tersebut.
"Afni bukan bagian dari kekuasaan. Kami sama-sama penantang. Tidak ada kekuatan besar di belakang kami. Justru saya percaya mereka menang karena murni dipilih rakyat," katanya.
Saat PSU digelar pada 22 Maret 2025, Irving memilih untuk tidak memaksakan ambisi pribadi. Ia secara terbuka menyatakan bahwa peluang menang sudah tidak ada, dan menyerukan kepada para pendukungnya untuk mengalihkan dukungan ke Afni-Syamsurizal.
"Kalau saya tetap bertahan mengejar kemenangan, itu tidak ada artinya. Suara pendukung saya bisa jadi sia-sia. Maka saya sampaikan agar mereka mendukung Afni. Rata-rata mereka setuju, karena ini bukan lagi soal ego, tapi soal menghitung langkah yang benar secara elektoral," ujarnya.
Irving juga membantah tudingan bahwa dirinya mengkhianati partai pengusung. Justru partainya sendiri, PDI-P, yang lebih dahulu berpaling mendukung paslon petahana.
"Saya dituduh mengkhianati partai. Mengkhianati seperti apa? Saya tidak pernah membawa nama partai saat menyatakan dukungan kepada Afni. Justru kenyataannya, beberapa pengurus partai malah terang-terangan bermanuver mendukung petahana, bahkan ikut menjadi saksi mereka langsung saat PSU," tegasnya.
Irving juga mengungkapkan bahwa dukungan terhadap paslon 02 saat PSU bukan hanya datang dari dirinya, tetapi juga dari partai pengusungnya yang lain, yakni PKB.
Dukungan itu diberikan secara resmi dan atas restu Ketua DPW PKB Riau yang juga Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Irving menutup pernyataannya dengan harapan agar masyarakat tidak terjebak dalam narasi saling menyalahkan. Baginya, keputusan yang diambil adalah untuk menjaga martabat demokrasi dan menghargai suara rakyat. Ia juga berharap para pelaku politik lebih berpihak pada aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan, bukan sekadar mengulang kontestasi melalui PSU.(***)