Sejumlah Proyek Besar Telah Lahir dari Kerja Sama Indonesia-China, dari Infrastruktur Hingga Industri Senin, 26/05/2025 | 09:42
Riau12.com-JAKARTA – Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok terus menunjukkan dampak konkret. Sejumlah proyek besar telah lahir dari kemitraan strategis kedua negara, mulai dari pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung hingga kawasan industri hilirisasi nikel yang kini berkembang pesat.
Dalam pertemuan bisnis Indonesia–China yang berlangsung di Jakarta, Sabtu malam (24/5/2025), Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan.
"Kita telah melihat proyek nyata seperti kereta cepat Jakarta–Bandung dan kawasan industri nikel. Ini bukti kemitraan strategis yang saling menguntungkan," ujar Prabowo dalam pidatonya di hadapan para pengusaha China dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang.
Presiden juga mengundang para pengusaha Tiongkok untuk memperluas investasi mereka di Indonesia, tidak hanya dalam sektor hilirisasi sumber daya alam, tetapi juga di bidang sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Dengan nilai perdagangan yang mencapai lebih dari 130 miliar dolar AS per tahun, China saat ini menjadi mitra dagang terbesar Indonesia. Lebih dari itu, Prabowo menekankan bahwa hubungan kedua negara perlu memasuki fase baru yang menyasar sektor dengan nilai tambah tinggi.
"Kita butuh akselerasi investasi di sektor-sektor strategis yang berdampak langsung pada masyarakat," paparnya.
Indonesia melihat China tidak hanya sebagai sumber investasi, tetapi juga sebagai mitra dalam transfer teknologi, peningkatan kapasitas produksi, dan penguatan posisi bersama di pasar global.
"Saya mengajak para pengusaha Indonesia untuk melihat Tiongkok sebagai mitra belajar dan mitra produksi dalam membangun masa depan Indonesia," tambah Presiden. (***)