Melalui Kabel Laut yang Dibangun di Riau, Singapura Bakal Impor Listrik Tenaga Surya 1GW Selasa, 03/06/2025 | 09:41
Riau12.com-JAKARTA – Singapura akan mengimpor listrik tenaga surya dari Indonesia melalui kabel bawah laut yang dibangun di wilayah Riau. Proyek besar ini merupakan hasil kerja sama antara perusahaan energi asal Prancis, TotalEnergies, dengan Royal Golden Eagle (RGE), perusahaan sumber daya hayati dan energi yang berbasis di Singapura.
Kedua perusahaan membentuk usaha patungan bernama Singa Renewables, yang telah menerima izin bersyarat dari Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) untuk mengimpor listrik terbarukan sebesar 1 gigawatt (GW) dari Indonesia, Jumat (30/5/2025).
Izin tersebut diserahkan langsung oleh Chief Executive EMA, Puah Kok Keong, kepada perwakilan Singa Renewables di hadapan Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pelaksana Energi dan Sains & Teknologi Singapura, Tan See Leng, serta Menteri Ekonomi Prancis, Eric Lombard.
Sebelumnya, pada Rabu (28/5/2025), TotalEnergies dan RGE telah menandatangani kesepakatan investasi di Istana Negara, Jakarta. Acara ini disaksikan oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Proyek yang akan dibangun di Provinsi Riau ini mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sistem penyimpanan energi berbasis baterai (battery energy storage system), dan jaringan kabel bawah laut menuju Singapura.
Singa Renewables juga meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Singapore Energy Interconnections (SGEI), entitas yang ditunjuk pemerintah Singapura untuk membangun dan mengelola infrastruktur konektor bawah laut.
“Proyek ini akan membantu Singapura mencapai target nol emisi bersih pada 2050, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi di Provinsi Riau,” ujar Helle Kristoffersen, Presiden Asia dan anggota Komite Eksekutif TotalEnergies.
Ia menegaskan, proyek ini adalah wujud komitmen TotalEnergies dalam transisi energi di kawasan ASEAN, dan juga untuk menjamin ketahanan energi di masa depan.
Managing Director RGE, Imelda Tanoto, menyatakan bahwa proyek ini akan menciptakan nilai ekonomi jangka panjang bagi Indonesia, termasuk pengembangan rantai pasok energi surya dan pelatihan tenaga ahli.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat konektivitas energi regional dan berkontribusi pada percepatan transisi energi di kawasan,” urainya.
Selain menargetkan ekspor ke Singapura, proyek ini juga akan menyediakan listrik terbarukan untuk kawasan industri hijau di Riau.
Langkah Singapura ini merupakan bagian dari strategi besar untuk membangun konektivitas energi terbarukan. Negara tersebut menargetkan impor energi bersih sebesar 6 GW pada 2035 dan telah menyepakati pembelian 3,4 GW dari Indonesia, terutama dari sumber tenaga surya.
Di sisi lain, Singapura juga menjalin kerja sama dengan Malaysia dan Vietnam untuk mengeksplorasi jaringan energi hijau regional. Konsorsium perusahaan energi dari ketiga negara tengah menilai potensi pengembangan energi angin lepas pantai (offshore) dari Vietnam yang akan disalurkan ke Semenanjung Malaysia dan Singapura melalui kabel bawah laut.
“Konsorsium ini akan bekerja sama dengan otoritas pemerintahan yang relevan selama proses pengembangan,” tulis Sembcorp Industries dalam siaran resminya, Senin (26/5/2025).(***)