Makin Panas! Gedung Putih Ultimatum Pendukung: Pilih Trump atau Elon Musk Senin, 09/06/2025 | 08:23
Riau12.com- Perseteruan panas antara Presiden Donald Trump dan miliarder Elon Musk kini merambah ke lingkaran elite politik dan bisnis Amerika Serikat (AS).
Gedung Putih dilaporkan mulai menekan para pejabat, donatur, dan tokoh konservatif untuk menentukan posisi mereka, yaitu bersama Trump atau Musk.
Menurut laporan Rolling Stone yang dikutip RIA Novosti, sejumlah staf Gedung Putih telah aktif menghubungi orang-orang dekat Trump dan Musk melalui telepon dan pesan pribadi. Mereka diminta untuk secara jelas memilih kubu dalam konflik yang kian memanas itu.
“Kami akan menyingkirkan teman-teman Elon,” ujar seorang pejabat senior pemerintahan Trump kepada Rolling Stone.
Ketegangan antara Trump dan Musk meledak ke ranah publik seusai kritik tajam Musk terhadap rancangan Undang-Undang (RUU) Pemotongan Pajak dan Pengeluaran yang didukung Gedung Putih. Serangan pun berlanjut ke media sosial, berubah menjadi adu sindir dan serangan pribadi, yang viral di kalangan politisi dan pengusaha AS.
Akibatnya, para sekutu eksternal, donatur, tokoh media, dan pelaku bisnis ramai-ramai menghubungi lingkaran dalam Trump untuk menyatakan dukungan mereka, memperkuat posisi sang presiden.
Langkah Gedung Putih ini memunculkan tanda polaritas politik di negeri Paman Sam itu makin dalam, dengan batas tegas antara pendukung Trump dan simpatisan Musk.
Para analis menyebut tindakan ini sebagai bentuk “politik loyalitas mutlak”, yaitu netralitas tak lagi diterima. Apalagi, Trump dikenal gemar menyingkirkan tokoh-tokoh yang dianggap tidak cukup setia, sedangkan Musk justru semakin vokal mengkritisi arah kebijakan AS.
Dengan modal sosial dan politik yang besar, pertarungan antara Trump dan Musk diprediksi akan berdampak luas, termasuk pada pemilu mendatang, dunia bisnis, hingga regulasi teknologi.
Siapa yang akan menang di mata publik dan elite politik masih menjadi tanda tanya. Namun satu hal yang jelas, perpecahan ini membuka babak baru dalam drama kekuasaan di Amerika.(***)