Kabupaten Rohil Riau Tertinggi Angka Pencemaran Udara se-Indonesia, Disinyalir Akibat Karhutla Parah Selasa, 22/07/2025 | 13:53
Riau12.com PEKANBARU - Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, menjadi daerah tertinggi angka pencemaran udara se-Indonesia, Selasa (22/7/2025) pagi.
Hal ini berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup, dengan alamat website ispu.menlhk.go.id.
ISPU merupakan sistem pengukuran kualitas udara ambien di suatu lokasi dan waktu tertentu, yang dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang tingkat pencemaran udara dan dampaknya terhadap kesehatan.
Kondisi angka pencemaran udara yang tinggi di Rohil disinyalir akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin parah, khususnya di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Kubah tersebut.
Tampak di data yang ada, terhitung pukul 09.00 WIB, Kabupaten Rohil menempati peringkat pertama daerah yang pencemaran udara paling tinggi, yakni di angka 181.
“Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia, hewan dan tumbuhan,” tulis informasi di website tersebut mengenai pencemaran udara di Kabupaten Rohil.
Website ini juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Antara lain, bagi penderita asma, harus mengikuti petunjuk kesehatan untuk asma dan menyimpan obat asma.
Kemudian bagi penderita penyakit jantung, dengan gejala seperti palpitasi/jantung berdetak lebih cepat, sesak nafas, atau kelelahan yang tidak biasa mungkin mengindikasikan masalah serius.
Berikutnya, untuk setiap orang, agar mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan.
Di bawah Kabupaten Rohil, ada Kabupaten Serang dengan angka pencemaran udara 109, disusul Kabupaten Tangerang dengan angka 107 dan Kota Tangerang 101 dan Kota Dumai di angka 98.
Berikut urutan dan angka ISPU di tiap daerah se-Riau Selasa 11 Juli 2025 per pukul 08.00 WIB dan kategori kualitas udaranya:
1. Kabupaten Rokan Hilir: ISPU 162 (Tidak Sehat)
2. Kota Dumai (Bukit Kapur): ISPU 99 (Sedang)
3. Kabupaten Siak (Bunga Raya): ISPU 86 (Sedang)
4. Kabupaten Kampar: ISPU 81 (Sedang)
5. Kabupaten Siak: ISPU 77 (Sedang)
6. Kota Pekanbaru (Tenayan Raya): ISPU 60 (Sedang)
7. Kabupaten Indragiri Hilir: ISPU 37 (Baik)
8. Kabupaten Pelalawan: ISPU 16 (Baik).
Nilai ISPU dan Dampaknya
0–50: Baik, tidak berdampak bagi kesehatan
51–100: Sedang, berpengaruh pada tumbuhan sensitif
101–200: Tidak Sehat, merugikan manusia dan hewan sensitif
201–300: Sangat Tidak Sehat, merugikan kesehatan banyak orang
>300: Berbahaya, dampak serius seperti iritasi, batuk, sesak napas
Sementara itu, total titik panas (hotspot) di wilayah Riau berdasarkan pantauan satelit BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada hari ini tercatat sebanyak 62 titik.
Angka ini memang menurun dibandingkan data hari sebelumnya, namun kabut asap justru kian terasa menyengat terutama di pagi ini.
Forecaster On Duty BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Yudhistira mengatakan, BMKG menyatakan bahwa total hotspot di wilayah Sumatera mencapai 451 titik.
Riau menempati posisi keempat terbanyak setelah Jambi (110), Bangka Belitung (90), dan Sumatera Utara (56).
Titik panas Riau tersebar di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya, Pelalawan 14, Rokan Hilir 14, Rokan Hulu 14, Kampar 5, Siak 6, Kepulauan Meranti 3, Kota Dumai 3, Indragiri Hilir 1, Kota Pekanbaru 2. (***)