RAPBN 2026: Inflasi 2,5 Persen, Rupiah Rp 16.500 Per Dolar AS Sabtu, 16/08/2025 | 08:29
Riau12.com - Presiden Prabowo Subianto menargetkan inflasi Indonesia terkendali di level 2,5% dan nilai tukar rupiah stabil pada kisaran Rp 16.500 per dolar AS pada 2026.
Target tersebut tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang disampaikannya di hadapan sidang paripurna DP, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menegaskan, kestabilan inflasi dan rupiah menjadi pilar utama untuk menjaga daya beli masyarakat, memperkuat kepercayaan investor, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4% atau lebih, penurunan pengangguran terbuka ke 4,44%-4,96%, serta penurunan angka kemiskinan menjadi 6,5%-7,5%.
Selain itu, pemerintah membidik penurunan rasio gini ke tingkat 0,377-0,38, peningkatan indeks modal manusia menjadi 0,57, serta perbaikan kesejahteraan petani dan penciptaan lapangan kerja formal.
Untuk mencapai target tersebut, RAPBN 2026 dirancang dengan belanja negara Rp 3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp 3.147,7 triliun. Defisit anggaran sebesar Rp 638,8 triliun atau 2,48% dari PDB akan dibiayai secara hati-hati, inovatif, dan berkelanjutan.
Prabowo menyatakan komitmen untuk menekan defisit melalui efisiensi dan pemberantasan kebocoran anggaran. Ia bahkan menargetkan Indonesia bisa memiliki APBN tanpa defisit pada 2027 atau 2028.
“Setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga. Jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat,” tegas Prabowo.
Ia juga menekankan bahwa belanja negara harus berdampak nyata bagi publik, menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli dan meningkatkan kualitas layanan.(***)