Riau12.com-JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan perlunya perbaikan tata kelola anggaran pendidikan agar benar-benar sampai ke sekolah dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini ia sampaikan saat menyoroti maraknya kebocoran anggaran pendidikan di daerah.
Dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025), Prabowo menekankan bahwa meski Indonesia memiliki salah satu alokasi anggaran pendidikan terbesar di dunia, laporan yang ia terima menunjukkan dana yang diterima sekolah jauh lebih kecil dari yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Semua sekolah dasar, menengah, vokasi, sampai perguruan tinggi harus kita perbaiki. Kita salah satu negara dengan anggaran pendidikan terbesar,” kata Prabowo.
Namun ia segera mengingatkan hadirin agar tidak cepat berbangga. “Jangan terlalu cepat tepuk tangan. Anggaran kita besar, tapi kebocorannya juga besar,” ujarnya tegas.
Presiden menyebut persoalan ini paling dirasakan oleh masyarakat di daerah. Menurutnya, sering kali dana dari pusat yang seharusnya sampai ke sekolah justru berkurang jumlahnya ketika diterima di lapangan.
“Saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami di Jakarta. Anggarannya sekian, tapi sampai di sekolah sekian. Hangusnya di mana? Menghilangnya di mana? Ini harus kita perbaiki,” kata Prabowo.
Ia menambahkan, masalah kebocoran anggaran bukan hanya terjadi di Indonesia. Prabowo menyinggung pengalaman India yang dulu sempat menghadapi persoalan serupa.
“Di India, beberapa waktu lalu, dari 100 rupee yang dialokasikan, hanya 15 rupee sampai ke rakyat. Sekarang sudah membaik, dari 100 sudah bisa sampai 60,” ungkapnya.
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan berupaya memperbaiki sistem agar alokasi anggaran pendidikan benar-benar tersalurkan dengan tepat sasaran, demi meningkatkan mutu pendidikan nasional.