Dua leg pertandingan berjalan ketat tanpa satu pun gol tercipta selama 210 menit, hingga pemenang harus ditentukan lewat drama adu penalti. Dalam momen krusial tersebut, tiga eksekutor Celtic yakni Adam Idah, Luke McCowan, dan Daizen Maeda gagal menyelesaikan tugas mereka setelah tendangan masing-masing berhasil ditepis oleh kiper muda Kairat berusia 21 tahun, Temirlan Anarbekov.

Ironisnya, Maeda sebelumnya juga menyia-nyiakan peluang emas di menit-menit akhir waktu normal yang bisa saja memastikan langkah Celtic tanpa perlu adu penalti.

Kegagalan ini memicu kekecewaan besar di kalangan suporter. Kritik diarahkan pada manajemen klub yang dinilai lalai memperkuat lini depan sejak cedera panjang Jota pada Mei lalu serta hengkangnya Nicolas Kühn ke Como. Striker anyar, Yamada, bahkan tidak dimainkan sama sekali pada laga penentuan tersebut.

Manajer Brendan Rodgers sejak Juli 2025 sudah menekankan kebutuhan mendesak untuk merekrut penyerang baru, namun tak kunjung mendapat tambahan amunisi. Kini, Rodgers harus puas membawa timnya berlaga di Liga Europa, sekaligus menanggung kerugian finansial besar dengan potensi kehilangan pendapatan hingga £20 juta.

Kairat Almaty pun berhak melaju ke fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah, sementara Celtic kembali harus mengevaluasi strategi transfer dan ambisi Eropa mereka.