Dugaan Penganiayaan oleh Anggota TNI AL di Pekanbaru, Pria Muda Meninggal Dunia Rabu, 27/08/2025 | 12:00
Riau12.com-PEKANBARU – Duka mendalam menyelimuti keluarga seorang pria berinisial GS, setelah ia meninggal dunia diduga akibat penganiayaan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut (AL) berinisial MZ. Kasus ini bukan hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga memicu sorotan publik terhadap aparat penegak hukum.
Kronologi Peristiwa
Insiden bermula pada Jumat (15/8/2025) saat GS dituduh melakukan pencurian. Ia kemudian diamankan dan diduga mendapat tindak kekerasan dari MZ. Setelah itu, GS dibawa ke kantor polisi untuk diproses sesuai hukum.
Namun, sehari kemudian, GS dipulangkan ke rumah dalam kondisi lemah. Tubuhnya penuh luka, dan kondisinya terus menurun. Setelah bertahan selama sepekan, pada Sabtu (23/8/2025), GS mengembuskan napas terakhirnya di rumah.
Kematian ini pun menyisakan tanda tanya besar dan memicu tuntutan agar kasus diusut secara terbuka.
Konfirmasi TNI AL
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Tunggul, membenarkan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dalam kasus ini. Ia menegaskan, penyelidikan sedang berjalan dan dilakukan secara serius.
“Jajaran TNI AL di wilayah Dumai ikut membantu proses penyidikan karena diduga melibatkan personel TNI AL yang berdinas di Mabes TNI,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).
Ia menekankan, kasus harus ditangani secara profesional dan transparan.
“Kasus ini harus ditangani sesuai hukum yang berlaku demi terciptanya rasa keadilan bagi seluruh pihak,” tegasnya.
Oknum Diamankan Polisi Militer
Tunggul menyebut, oknum berinisial MZ sudah diamankan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lanal Dumai Tengah. Saat ini, MZ tengah menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap kronologi serta mengumpulkan bukti-bukti.
“Denpom Lanal Dumai Tengah mengamankan personel tersebut dan membantu mengumpulkan keterangan serta bukti-bukti atas kejadian yang dilaporkan pihak keluarga,” jelasnya.
Tuntutan Keluarga dan Sorotan Publik
Pihak keluarga GS melalui kuasa hukum menyampaikan protes keras dan menuntut proses hukum yang adil. Mereka meminta TNI AL membuka kasus ini secara transparan dan memberi hukuman setimpal jika terbukti bersalah.
Kasus ini juga menyita perhatian masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa kejadian tersebut mencoreng nama baik institusi militer. Publik kini menunggu langkah nyata TNI AL dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Harapan untuk Keadilan
Bagi keluarga, kehilangan GS menjadi pukulan berat. Mereka berharap agar kasus ini tidak berhenti di tengah jalan dan benar-benar diproses secara hukum. Sementara itu, masyarakat berharap TNI AL memberi contoh bahwa hukum berlaku sama untuk semua, termasuk bagi aparat negara.
Kini, mata publik tertuju pada penyelidikan kasus ini—menanti apakah keadilan akan benar-benar ditegakkan.