Flu Burung H5 Hampir Pasti Masuk Australia, Pemerintah Siapkan Dana Darurat Rp127 Milia Kamis, 28/08/2025 | 14:06
Riau12.com-CANBERRA – Pemerintah Australia kembali memperkuat barisan pertahanan menghadapi ancaman flu burung H5 dengan menyiapkan dana tambahan sebesar 7,77 juta dolar AS atau sekitar Rp127 miliar. Pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung langkah pencegahan, deteksi dini, hingga respons cepat jika wabah masuk ke Australia.
Dana tersebut akan disalurkan ke seluruh negara bagian dan teritori guna membeli peralatan penting, menyiapkan mobilisasi darurat, serta membiayai depopulasi unggas yang terinfeksi secara manusiawi, proses dekontaminasi, hingga pembuangan peralatan agar virus tidak menyebar lebih luas.
Menteri Pertanian Australia, Julie Collins, menegaskan bahwa flu burung H5 merupakan ancaman serius, baik bagi satwa liar maupun industri peternakan unggas dan sapi perah.
“Selama musim semi, banyak burung bermigrasi. Kami tahu Australia berisiko terkena flu burung H5, tetapi yang penting adalah memastikan Australia siap,” ujarnya, dikutip dari 9News, Rabu (27/8/2025).
Pendanaan tambahan ini melengkapi investasi besar senilai 100 juta dolar Australia (sekitar Rp1,1 triliun) yang sebelumnya telah dialokasikan pemerintah untuk memperkuat pengawasan, kesiapsiagaan, serta respons menghadapi ancaman penyakit menular ini.
Ancaman Serius bagi Australia
Flu burung H5 dikenal sangat menular dan telah menimbulkan kematian jutaan unggas, burung liar, serta mamalia di Amerika Serikat, Eropa, Asia, hingga Antartika. Virus tersebut juga telah menyebar ke peternakan unggas dan sapi perah, bahkan tercatat menyebabkan kasus infeksi serta kematian pada manusia.
Hingga kini, Australia menjadi satu-satunya benua yang masih bebas dari flu burung H5. Namun, ancaman penyebaran tetap besar mengingat negara ini dikelilingi wilayah yang tengah memerangi wabah tersebut, termasuk Antartika.
Komisaris Spesies Terancam, Fiona Fraser, memperingatkan potensi masuknya virus ke Australia melalui burung migrasi.
“Flu burung H5 hampir pasti akan mencapai pantai Australia. Begitu tiba, kita tidak bisa mencegah penyebarannya di alam dan tidak mungkin memberantasnya sepenuhnya,” ujarnya.
Meski begitu, Fraser menekankan pemerintah kini berfokus pada membangun ketahanan populasi satwa asli agar lebih tangguh menghadapi penyakit, sekaligus melindungi spesies yang dikembangbiakkan dalam penangkaran.