Umat Muslim Wajib Tahu, Inilah Larangan Makruh Saat Shalat yang Bisa Ganggu Kekhusyukan Kamis, 28/08/2025 | 14:18
Riau12.com-PEKANBARU – Shalat merupakan ibadah utama dalam Islam yang harus dilakukan dengan penuh kekhusyukan. Namun, dalam praktiknya sering kali sebagian umat Muslim tanpa disadari melakukan perbuatan yang tergolong makruh saat shalat.
Dalam ajaran Islam, makruh berarti perbuatan yang tidak dianjurkan dilakukan. Jika dilakukan, tidak berdosa, tetapi meninggalkannya akan mendatangkan pahala.
Sejumlah hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan beberapa hal yang makruh dilakukan dalam shalat, di antaranya:
Pertama, memalingkan wajah atau dada ke samping. Rasulullah SAW menyebut hal tersebut sebagai “tipuan setan terhadap shalat seorang hamba” (HR Bukhari). Jika sampai memutar tubuh hingga tidak menghadap kiblat, maka shalat menjadi batal.
Kedua, mengangkat pandangan ke langit. Nabi SAW menegur para sahabat yang mendongak saat shalat dan memperingatkan agar segera menghentikannya (HR Bukhari). Pandangan disunnahkan diarahkan ke tempat sujud untuk menjaga kekhusyukan.
Ketiga, shalat ketika makanan sudah tersaji atau dalam keadaan menahan buang hajat. Rasulullah SAW menegaskan, “Tidak boleh shalat ketika makanan telah dihidangkan dan tidak boleh pula sewaktu dia sedang menahan dua kotoran” (HR Muslim).
Keempat, bertolak pinggang saat shalat. Menurut hadits riwayat Abu Hurairah RA, Nabi SAW melarang sikap tersebut karena menyerupai kebiasaan orang sombong (Muttafaq ‘alaih).
Selain itu, gerakan yang tidak perlu juga makruh dilakukan, seperti menempelkan lengan ke lantai ketika sujud, membunyikan jari, atau mengusap kening dan hidung saat shalat.
Bahkan, bagi orang yang tidak sedang shalat, melintas di depan orang yang sedang shalat pun hukumnya makruh. Rasulullah SAW menyebut, dosa orang yang melakukannya lebih berat dibanding berdiri menunggu selama 40 hari, bulan, atau tahun (Muttafaq ‘alaih).
Dengan memahami larangan-larangan ini, umat Islam diharapkan dapat lebih berhati-hati agar shalat yang dikerjakan semakin sempurna dan penuh kekhusyukan.