Riau12.com-PEKANBARU – Turnamen sepak bola Trofeo Riau Bermarwah yang sedianya menghadirkan legenda Timnas Indonesia, Malaysia, dan Singapura, batal digelar di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Sabtu malam (30/8/2025).
Pertandingan terpaksa dibatalkan setelah terjadi kericuhan di tribun utama yang melibatkan suporter PSPS Pekanbaru. Mereka melakukan aksi bakar ban di tribun, merusak baliho, hingga menghancurkan e-board di pinggir lapangan.
Ketua Panitia Trofeo, Ade Pribadi Hamid, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Persiapan kita sudah maksimal. Tinggal pertandingan saja. Kerja panitia sebulan hancur satu jam. Tapi itulah kenyataannya. Pertandingan harus dibatalkan demi keselamatan bersama,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).
Ade menuturkan, keputusan membatalkan laga diambil setelah panitia terus memantau situasi di stadion. Aksi anarkis suporter dinilai berpotensi menimbulkan kerugian dan bahaya lebih besar bila pertandingan tetap dilanjutkan.
Padahal, Trofeo Riau Bermarwah disiapkan sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia dan HUT ke-68 Provinsi Riau. Ajang ini juga dirancang untuk menyemarakkan gairah sepak bola di Bumi Lancang Kuning dengan menghadirkan para legenda lapangan hijau.
Menurut Ade, Gubernur Riau Abdul Wahid memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Namun, terkait tuntutan suporter agar Gubernur membantu PSPS Pekanbaru dalam hal sponsor, panitia menegaskan hal itu di luar kewenangan mereka.
"Soal PSPS, kami tidak bisa campuri. Panitia hanya fokus pada trofeo ini sebagai rangkaian HUT RI dan HUT Riau,” jelasnya.
Meski kecewa, Ade bersyukur para legenda dari Malaysia, Singapura, serta Tim Riau Bermarwah—yang diperkuat mantan pemain Timnas Indonesia dan legenda PSPS—dapat memahami keputusan ini.
“Mereka tidak mempermasalahkan pembatalan ini. Saya berterima kasih kepada seluruh panitia yang sudah bekerja maksimal meskipun turnamen batal digelar,” pungkasnya.