Dari daftar tersebut, dua nama putra daerah tetap dipertahankan dan diharapkan memberi warna khusus: Yudhi Aditya Pratama alias Tile dan Ilham Fathoni.

Tile, gelandang asal Riau, memang belum mendapat banyak menit bermain musim lalu. Ia lebih sering duduk di bangku cadangan dan hanya menyumbang satu gol—gol spektakuler lewat tendangan bebas ke gawang Sriwijaya FC meski PSPS kalah 2-3 di Palembang. Menariknya, itu menjadi satu-satunya gol PSPS musim lalu yang lahir dari skema bola mati.

Meski kontribusi statistiknya belum menonjol, pelatih baru PSPS, Ilham Romadhona, tetap memberi kepercayaan penuh. Tile resmi dikontrak kembali dan diharapkan mampu tampil lebih matang musim ini.

Sementara itu, Ilham Fathoni, penyerang asal Kampar, menjadi sorotan utama berkat performa impresifnya musim lalu. Ia mencetak delapan gol—lonjakan besar dibandingkan musim 2023/2024 ketika hanya mampu mencetak satu gol. Berposisi sebagai penyerang lubang, Ilham diharapkan bisa kembali menjadi motor serangan PSPS di bawah arahan pelatih anyar.

“Musim ini kami menaruh harapan besar pada Ilham Fathoni. Ia pemain yang punya naluri gol kuat dan selalu memberikan energi positif di lapangan,” ujar Ilham Romadhona.

Musim lalu, PSPS sempat diperkuat lebih banyak pemain lokal seperti Ilham Syafri Noer, Ismail Hanafi, Pramudia Setiawan, dan Pramudya Dwi Trenady. Namun, musim ini mereka tidak lagi menjadi bagian tim. Syafri memilih klub lain, Ismail masih berkutat dengan cedera, sementara Pramudya Dwi fokus pada pendidikan di sekolah kedinasan.

Meski jumlah pemain lokal berkurang, manajemen PSPS tak menutup kemungkinan menambah amunisi dari Riau. Apalagi, jendela transfer masih terbuka dan peluang merekrut pemain daerah tetap ada.

Dengan komposisi anyar ini, PSPS berharap bisa tampil lebih kompetitif sekaligus memberikan ruang bagi putra daerah untuk bersinar di Liga 2 musim ini.