Israel Prediksi Satu Juta Warga Palestina Mengungsi, Serangan Besar ke Kota Gaza Kian Dekat Jumat, 05/09/2025 | 15:07
Riau12.com-GAZA – Ketegangan di Jalur Gaza kembali meningkat tajam. Militer Israel memprediksi serangan besar-besaran yang tengah dipersiapkan terhadap Kota Gaza akan memaksa sekitar satu juta warga Palestina mengungsi ke wilayah selatan.
Israel kini mengerahkan kekuatan penuh untuk merebut Kota Gaza, pusat perkotaan terbesar di bagian utara. Rencana ini memicu kekhawatiran dunia internasional, sebab jutaan warga sipil Palestina sudah menghadapi krisis kemanusiaan akut.
“Sekitar 70 ribu warga Palestina telah meninggalkan wilayah utara Gaza untuk menghindari serangan,” kata seorang pejabat senior dari COGAT, lembaga di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang mengatur urusan sipil Palestina, dikutip AFP, Kamis (4/9/2025).
Pejabat itu menyebut, Israel memperkirakan jumlah pengungsi bisa mencapai satu juta orang. Namun, ia tidak merinci kapan evakuasi massal tersebut akan dilakukan.
Protes di Israel Tuntut Gencatan Senjata
Sementara itu, di Yerusalem, ratusan warga Israel turun ke jalan menuntut gencatan senjata dan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas. Aksi yang dipimpin keluarga sandera dan kelompok antiperang Israel ini digelar selama tiga hari dan akan berpuncak pada Jumat, bertepatan dengan hari ke-700 sejak Hamas melancarkan serangan besar ke Israel pada Oktober 2023.
Dari total 251 orang yang disandera Hamas kala itu, 47 orang masih berada di Gaza. Militer Israel bahkan menyebut 25 di antaranya telah tewas.
Hamas bulan lalu mengklaim telah menerima usulan gencatan senjata baru yang mencakup pembebasan sandera secara bertahap. Namun, hingga kini Israel belum memberikan jawaban resmi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan perang hanya akan berakhir sesuai ketentuan Israel, seraya memastikan serangan ke Kota Gaza tetap dipersiapkan.
Krisis Kemanusiaan Memburuk
Menurut PBB, sekitar dua juta warga Gaza sudah mengungsi setidaknya sekali sejak perang pecah hampir dua tahun lalu. Kini, sekitar satu juta orang masih bertahan di Kota Gaza dan sekitarnya di tengah kondisi kelaparan yang telah diumumkan secara resmi.
Pada akhir Agustus lalu, juru bicara militer Israel menyebut evakuasi Kota Gaza “tidak dapat dihindari”. Namun Palang Merah memperingatkan, evakuasi massal tidak mungkin dilakukan secara aman maupun bermartabat, mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sudah berada pada titik terburuk.