Riau Dapat Program Replanting 43.800 Hektare Kelapa, Siap Jadi Pusat Hilirisasi Nasional Senin, 08/09/2025 | 12:00
Riau12.com-PEKANBARU – Kabar gembira datang untuk Provinsi Riau. Kementerian Pertanian (Kementan) RI telah menyetujui program replanting atau peremajaan kebun kelapa seluas 43.800 hektare di Bumi Lancang Kuning.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Syahrial Abdi, mengatakan program ini menjadi angin segar bagi Riau yang dikenal sebagai provinsi dengan perkebunan kelapa terluas di Indonesia.
“Program replanting kelapa ini akan memberi dampak besar terhadap produktivitas dan nilai tambah komoditas unggulan daerah. Selama ini sektor perkebunan kelapa memang menjadi salah satu sektor andalan Riau,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Distribusi Merata ke Sejumlah Kabupaten
Syahrial menjelaskan, Gubernur Riau mengambil kebijakan agar program peremajaan tidak hanya terpusat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang selama ini dikenal sebagai sentra kelapa.
Program akan didistribusikan ke sejumlah daerah lain, seperti Pelalawan, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Siak.
“Kalau hanya terpusat di Inhil saja, dikhawatirkan terjadi ketimpangan pembangunan. Padahal, setiap kabupaten punya potensi besar yang sama untuk dikembangkan,” jelasnya.
Pabrik Nata de Coco dan 3 Industri Baru di Inhil
Lebih lanjut, Syahrial mengungkapkan bahwa strategi nasional juga menempatkan Riau sebagai pusat industri hilirisasi kelapa.
Rencananya, Pekanbaru akan dibangun pabrik nata de coco, sementara di Inhil akan berdiri tiga pabrik pengolahan kelapa baru.
“Dengan berdirinya industri ini, ada potensi 22 ribu tenaga kerja yang bisa terserap. Dampaknya tentu luar biasa, baik untuk masyarakat maupun bagi perekonomian daerah,” sebutnya.
Tarik Investor dan Perkuat PAD
Selain meningkatkan produktivitas, program ini diyakini akan menarik minat investor masuk ke Riau. Dengan begitu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ikut bertambah dan membuka peluang kerja lebih luas.
“Kami ingin kabupaten/kota di Riau benar-benar mengoptimalkan kekuatan potensi yang ada. Kalau dikelola dengan baik, investor pasti datang, pendapatan meningkat, dan masyarakat bisa merasakan langsung makmurnya negeri ini,” tutup Syahrial.