Rencana Besar Kuansing: Satukan Lapangan Limuno dengan Tepian Narosa Lewat Boulevard Megah Senin, 08/09/2025 | 13:29
Riau12.com-TELUKKUANTAN – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) tengah menyiapkan program ambisius untuk menata wajah Kota Telukkuantan. Rencana besar tersebut adalah menyatukan kawasan Water Front City Tepian Narosa—arena Pacu Jalur—dengan Lapangan Limuno, yang selama ini masih terpisah.
Sekretaris Dinas PUPR Kuansing, Deswan Antoni, mengungkapkan, gagasan ini bertujuan memperindah pusat kota sekaligus mempermudah akses masyarakat dalam mendukung aktivitas perdagangan, pariwisata, hingga kegiatan budaya.
“Gagasan ini sedang dipertimbangkan untuk diwujudkan. Rencananya, dibangun jalan penghubung atau Boulevard Narosa dengan ukuran besar, dilengkapi taman median, taman pinggir jalan, dan jalur pedestrian,” jelas Deswan, baru-baru ini.
Ikon Baru Telukkuantan
Melalui pembangunan akses penghubung tersebut, masyarakat dari Lapangan Limuno dapat langsung menikmati pemandangan Tepian Narosa, begitu pula sebaliknya. Kawasan ini nantinya diharapkan menjadi ikon baru Telukkuantan yang lapang, hijau, dan nyaman bagi pengunjung maupun warga sekitar.
Tak hanya itu, di sepanjang jalan penghubung juga akan disiapkan area komersial yang mendukung citra Telukkuantan sebagai kota wisata.
“Misalnya restoran, hotel, toko cendera mata, hingga usaha lain yang bernuansa lokal. Ini akan menambah daya tarik bagi wisatawan dan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat,” sambungnya.
Antisipasi Lonjakan Wisata Pacu Jalur
Deswan menambahkan, penyatuan dua titik konsentrasi masyarakat ini juga menjadi langkah antisipasi terhadap meningkatnya jumlah penonton Pacu Jalur, event budaya ikonik Kuansing yang digelar setiap tahun. Dengan akses luas dan pedestrian nyaman, masyarakat bisa leluasa berjalan dari Limuno menuju Narosa.
“Rencana ini juga mengantisipasi antusias dan lonjakan jumlah warga menyaksikan Pacu Jalur puluhan tahun mendatang,” ungkap Deswan.
Relokasi Bangunan dan Kajian Lanjutan
Namun, proyek besar ini tentu memerlukan kajian mendalam. Sebab, jika benar dilaksanakan, sejumlah bangunan pemerintah dan deretan ruko di sekitar lokasi akan terdampak.
“Ruko yang terkena pembangunan akses penghubung nantinya akan dipindahkan ke kawasan eks Pasar Lumpur. Semua tentu perlu pertimbangan matang sebelum dijalankan,” tutup Deswan.
Dengan konsep integrasi ini, Pemkab Kuansing optimistis Telukkuantan bisa berkembang menjadi kota wisata modern dengan tetap mempertahankan identitas budaya lokal.