Rp268 Triliun untuk Gizi Nasional, Pemerintah Fokus Makan Bergizi Gratis bagi Anak Sekolah dan Kelompok Rentan Selasa, 09/09/2025 | 10:39
Riau12.com-JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mendapat alokasi anggaran jumbo sebesar Rp268 triliun pada 2026. Dana tersebut tertuang dalam Surat Bersama Pagu Anggaran (SBPA) Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas yang diteken 3 Juli 2025 lalu.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut sebagian besar anggaran itu akan diarahkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah serta kelompok rentan, seperti ibu hamil, menyusui, dan balita.
“Badan Gizi Nasional telah menetapkan pagu anggaran tahun anggaran 2026 sebesar Rp268 triliun, dengan fokus utama pada pemenuhan gizi melalui Makan Bergizi Gratis bagi anak sekolah dan kelompok rentan,” kata Dadan, dikutip dari CNNIndonesia, Senin (8/9/2025).
Rincian Anggaran: Pendidikan Dominan
Dadan menjelaskan, pagu awal BGN hanya Rp217 triliun, kemudian mendapat tambahan Rp50 triliun setelah pembahasan. Sementara angka Rp335 triliun yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Nota Keuangan RAPBN 2026 mencakup Rp67 triliun sebagai **standby budget**, di luar pagu resmi BGN.
Dari tambahan Rp50 triliun, sekitar Rp34,4 triliun dialokasikan untuk MBG anak sekolah, Rp3,1 triliun untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. Sisanya dialokasikan untuk belanja pegawai, digitalisasi, edukasi, hingga tata kelola.
Jika dilihat dari sektor, pendidikan menyerap porsi terbesar dengan Rp223,58 triliun. Rinciannya:
* **SD/MI:** Rp94,3 triliun untuk 28,3 juta murid
* **PAUD/TK:** Rp27 triliun
* **SMP/MTs:** Rp46,2 triliun
* **SMA/MA:** Rp41,9 triliun
* **SLB:** Rp540 miliar
* **Santri:** Rp13,3 triliun
Total penerima manfaat di sektor pendidikan mencapai 67,1 juta orang.
Dukungan Kesehatan dan Ekonomi
Selain pendidikan, sektor kesehatan mendapat Rp24,7 triliun untuk intervensi gizi:
* Ibu hamil: Rp7,3 triliun
* Balita: Rp8,6 triliun
* Ibu menyusui: Rp8,7 triliun
Jumlah penerima manfaat sektor kesehatan diproyeksikan mencapai 7,4 juta orang. Sementara sektor ekonomi mendapat Rp19,7 triliun untuk mendukung penyediaan pangan bergizi.
Jika digabung, total penerima manfaat program MBG pada 2026 diperkirakan mencapai 74,5 juta orang dengan anggaran sekitar Rp248,2 triliun.
Mayoritas untuk Intervensi Langsung
Dadan menegaskan, 95,4 persen anggaran atau sekitar Rp255,58 triliun diarahkan langsung untuk program gizi nasional, bukan belanja birokrasi.
“Kalau dilihat dari komposisinya, 95,4 persen anggaran memang diarahkan langsung untuk pemenuhan gizi nasional, terutama MBG. Sisanya hanya 4,6 persen untuk dukungan manajemen,” jelasnya.
Berdasarkan jenis belanja, Rp261,8 triliun (97,7 persen) dialokasikan untuk belanja barang, terutama bahan pangan, sementara belanja pegawai hanya Rp3,8 triliun (1,4 persen) dan belanja modal Rp2,3 triliun (0,9 persen).
Komitmen Perangi Malnutrisi
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk menekan angka stunting, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan anggaran jumbo tersebut, pemerintah menargetkan perbaikan gizi secara massif, terutama di sektor pendidikan, agar generasi muda Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.