Gol cepat Hwang Doyun di menit keenam menjadi penentu sekaligus memastikan langkah Taeguk Warriors ke putaran final dengan catatan sempurna: tiga kemenangan tanpa kebobolan.

Jalannya Pertandingan

Sejak awal laga, Garuda Muda tampil agresif. Peluang emas sempat hadir lewat Hokky Caraka dan sundulan Rahmat Arjuna, namun keduanya gagal menaklukkan kiper Korea Selatan. Kelengahan lini belakang justru berbuah petaka ketika sepakan Hwang tak mampu ditepis Cahya Supriadi.

Di babak kedua, Indonesia meningkatkan intensitas serangan. Kombinasi permainan cepat dari lini tengah hingga tusukan sayap berulang kali menguji pertahanan rapat Korea Selatan. Rafael Struick, Rayhan Hanna, dan Hokky Caraka silih berganti mencoba menekan, tapi kokohnya barisan belakang lawan membuat gawang Taeguk Warriors tetap perawan hingga laga berakhir.

Strategi dan Rotasi

Pelatih Gerald Vanenburg  mencoba rotasi dengan menurunkan Mikael Tata dan Zanadin Fariz sejak menit awal untuk memperkuat lini tengah. Namun, strategi ini belum cukup untuk membongkar pertahanan Korea yang tampil disiplin.

“Kami sudah berjuang maksimal, sayangnya satu kesalahan harus dibayar mahal. Ini jadi pengalaman berharga untuk para pemain,” ujar Vanenburg usai laga.

Klasemen dan Nasib Indonesia

Dengan hasil ini, Indonesia finis di posisi kedua Grup J dengan empat poin, sama dengan Laos tetapi unggul selisih gol. Namun, aturan kualifikasi hanya meloloskan juara grup dan empat runner-up terbaik. Garuda Muda gagal menembus jalur runner-up terbaik, kalah bersaing dengan negara-negara kuat seperti Cina, Iran, Turkmenistan, dan Yaman yang masing-masing mengoleksi enam poin.

Potensi untuk Masa Depan

Kekalahan ini menutup langkah Indonesia menuju turnamen bergengsi di Arab Saudi tahun depan. Meski demikian, performa di Sidoarjo tetap menunjukkan potensi besar dari skuad muda yang masih bisa dipoles untuk ajang internasional lain.

“Anak-anak sudah menunjukkan semangat juang. Ini menjadi modal penting untuk persiapan ke depan,” kata Kapten Timnas U23, Alfeandra Dewangga.