Rob Rusak Jalan hingga Ganggu Sekolah, Warga Rohil Minta Pintu Air Jadi Prioritas APBD Kamis, 11/09/2025 | 11:43
Riau12.com-Rokan Hilir – Banjir rob kembali melanda kawasan Pelabuhan Baru Bagan Barat dan Bagan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Fenomena akibat pasang air laut ini belum sepenuhnya tertangani dan terus meresahkan warga.
Setiap kali air laut pasang besar, genangan air meluap ke jalan utama hingga mengganggu aktivitas masyarakat. Tak hanya merusak infrastruktur, banjir rob juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap lingkungan maupun perekonomian lokal.
“Sudah terlalu sering kami mengalami banjir rob. Jalan rusak, aktivitas terganggu, bahkan anak-anak sulit berangkat sekolah,” keluh Ardi, warga Pelabuhan Baru, Selasa (10/9/2025).
Desakan Pembangunan Pintu Air
Warga menilai pembangunan pintu air sebagai solusi permanen yang sudah lama diusulkan. Menurut mereka, infrastruktur tersebut penting untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman pasang laut yang semakin tak menentu.
“Kami sangat berharap pintu air segera dibangun. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan dan keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Ardi.
Respons Pemerintah Daerah
Menanggapi aspirasi warga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Rohil menyatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, termasuk normalisasi sungai di titik-titik rawan banjir.
“Terkait keluhan warga, kami tanggapi dengan serius. Insyaallah pembangunan pintu air akan kami usulkan dalam APBD Perubahan. Jika belum terealisasi, akan kami dorong lagi di APBD Murni tahun 2026,” kata Kabid SDM PUTR Rohil, Hermanto.
Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Sebelumnya, Bupati Rohil H. Bistamam juga telah menjanjikan perawatan drainase secara berkala sebagai bagian dari strategi pengendalian banjir.
Solusi Teknis Jangka Panjang
Pembangunan pintu air dipandang sebagai solusi tepat jika dirancang sesuai karakteristik wilayah pesisir. Keunggulannya, pintu air dapat mengontrol aliran pasang laut ke daratan melalui muara sungai, sekaligus mencegah genangan di kawasan rendah.
Selain itu, pintu air bisa dikombinasikan dengan pompa pembuangan untuk mempercepat aliran balik air ke laut saat surut. Dengan kombinasi pembangunan pintu air dan perawatan drainase, banjir rob diyakini bisa tertangani lebih menyeluruh.
Kini, warga menunggu aksi nyata pemerintah agar janji pembangunan tidak sekadar wacana. Mereka berharap penanganan banjir rob menjadi prioritas utama demi keberlangsungan hidup masyarakat pesisir Rohil.