Kecamatan Sinaboi Jadi Titik Merah Malaria, Dinkes Rohil Peroleh Mikroskop dan Tenaga Ahli Kamis, 11/09/2025 | 13:12
Riau12.com-Rokan Hilir – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) bergerak cepat dalam mengendalikan lonjakan kasus malaria yang terjadi di wilayahnya. Hingga September 2025, tercatat sebanyak 1.480 kasus malaria, dengan Kecamatan Sinaboi menjadi daerah dengan angka penularan tertinggi.
Untuk memperkuat upaya penanganan, Dinkes Rohil menerima bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau berupa dua unit mikroskop, satu unit mesin fogging, dan misblawer. Bantuan tersebut diserahkan kepada Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, Romy Cahyadi, serta Kepala Puskesmas Sinaboi, Suherman.
Kepala Dinkes Rohil, Ners Afridah, menyebut bantuan ini sangat berarti bagi tenaga medis di lapangan.
“Mudah-mudahan dengan adanya tambahan ini kami bisa melakukan skrining lebih akurat. Karena sesuai arahan pusat, pemeriksaan malaria harus dilakukan dengan mikroskop, bukan hanya RDT,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, Romy Cahyadi, menilai mikroskop sebagai alat vital dalam deteksi malaria.
“Dengan mikroskop, kami bisa mengetahui secara cepat apakah pasien terjangkit malaria dan segera memberikan pengobatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sinaboi, Suherman, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan alat dengan tenaga medis berpengalaman.
Dinkes Rohil juga memastikan keberadaan tenaga Analis Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) untuk mendukung pemanfaatan mikroskop secara maksimal.
Selain penambahan alat, Dinkes Rohil gencar melakukan langkah preventif berupa fogging, edukasi masyarakat, dan distribusi kelambu anti nyamuk. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran malaria sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat Rohil.