DPRD Kampar Kritik Penataan Taman Kota Rp3,8 Miliar: Fasilitas Masih Bagus, Banyak Program Lebih Urgen Sabtu, 13/09/2025 | 13:48
Riau12.com-Bangkinang – Rencana penataan Taman Kota Bangkinang dengan anggaran mencapai Rp3,8 miliar dari APBD 2025 menuai sorotan dari sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kampar. Anggaran besar tersebut dinilai kurang tepat di tengah kondisi keuangan daerah yang masih dalam tahap efisiensi.
Wakil Ketua DPRD Kampar, Iib Nursaleh, menilai penataan ulang taman kota sebaiknya tidak menjadi prioritas karena fasilitas tersebut baru saja selesai dibangun. “Banyak yang bertanya, kenapa baru sekarang saya menyampaikan komentar, karena tidak semua item pembangunan diketahui oleh pimpinan DPRD. Biasanya detailnya ada di masing-masing komisi,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Politisi Partai Golkar itu menegaskan, dalam situasi keuangan yang terbatas, pemerintah daerah seharusnya lebih mengutamakan program-program yang bersifat mendesak dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“Bukan berarti taman kota tidak penting, tapi saat ini belum urgen. Kondisinya masih bagus, dan pembangunannya juga baru selesai. Lebih baik anggaran digunakan untuk program yang benar-benar mendesak,” tegasnya.
Iib juga mengingatkan agar kepala daerah lebih selektif dalam menyetujui setiap usulan program dari OPD. “Program harus benar-benar tepat guna, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata untuk masyarakat,” ujarnya.
Meski begitu, ia tetap mendukung upaya pemerintah mempercantik wajah Kota Bangkinang. Namun ia menekankan, masih ada persoalan lain yang lebih mendesak seperti banjir yang kerap melanda kota. “Kita sepakat Bangkinang harus ditata agar lebih asri dan indah, tapi jangan sampai program yang sifatnya belum mendesak justru mengalahkan kebutuhan yang lebih penting,” katanya.
Senada, anggota Komisi IV DPRD Kampar, Habiburrahman, juga menilai proyek penataan taman kota tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan masyarakat. Menurut politisi PPP itu, proyek ini lebih mencerminkan keinginan segelintir pihak daripada kebutuhan mendesak warga.
“Pembangunan taman kota yang masih bagus dan baru kemudian ditata ulang lagi, ini bukan kebutuhan masyarakat. Ini hanya keinginan sebagian orang,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah seharusnya lebih fokus pada pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil. “Yang kita harapkan adalah pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama jalan, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Itu yang lebih mendesak,” ujarnya.
Habiburrahman juga menekankan pentingnya efisiensi penggunaan anggaran agar tepat sasaran. “Kalau pembangunan diarahkan sesuai kebutuhan masyarakat, maka mereka akan merasakan kepuasan terhadap kinerja pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUPR Kampar Afdal maupun Kepala Bidang Cipta Karya, Erizal, belum memberikan keterangan resmi terkait rencana penataan Taman Kota Bangkinang tersebut.