Tak Menunggu Pemerintah, Warga Kuala Terusan Cegah Abrasi dengan Pancang Kayu dan Alat Berat Pinjaman Senin, 15/09/2025 | 09:40
Riau12.com-PELALAWAN – Warga Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, berjibaku menghadapi ancaman abrasi Sungai Kampar yang semakin mengkhawatirkan. Demi melindungi rumah penduduk dari longsor tebing sungai, warga bersama perangkat desa memasang ratusan kayu pancang di sepanjang bibir sungai yang tergerus arus.
Pemasangan kayu pancang dimulai sejak Jumat (12/9), dan hingga Minggu (14/9) telah lebih dari 40 meter garis pantai yang berhasil dipasangi. Kayu-kayu tersebut diperoleh secara gotong royong dan ditancapkan menggunakan alat berat yang dipinjam dari perusahaan sekitar.
“Kayu dipancang pakai alat berat yang kami pinjam dari perusahaan, karena tidak bisa manual. Sudah ada 40 meter panjang pantai yang terpasang,” ujar Kepala Desa Kuala Terusan, Hendri, Minggu (14/9/2025).
Target pemasangan diperkirakan mencapai 50 meter, khususnya di titik-titik yang paling rentan abrasi. Menurut Hendri, kondisi longsor sudah mulai menggerus tepi sungai, sementara retakan tanah kian mendekati rumah warga. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih besar jika tidak segera ditangani.
“Kami masih mencari kayu tambahan untuk titik yang masih kurang. Tapi lokasi yang parah-parah sudah terpancang,” jelasnya.
Hendri menambahkan, penggunaan kayu pancang bukan hal baru bagi masyarakat Kuala Terusan. Tahun lalu, teknik serupa terbukti efektif menahan abrasi di titik lain dan mampu bertahan hingga dua tahun. Meski hanya solusi jangka pendek, metode ini setidaknya memberi perlindungan sementara menunggu penanganan permanen dari pemerintah.
Untuk solusi jangka panjang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan telah merencanakan penurunan tim ahli untuk mempelajari kontur tanah di lokasi abrasi. Tim tersebut akan menentukan konstruksi terbaik, seperti pembangunan turap atau penahan tebing yang lebih kokoh.
“Yang jelas untuk saat ini sudah aman, dan tinggal menunggu pembangunan dari Pemda ke depan,” pungkas Hendri.