Wacana Merger Pelita Air ke Garuda Indonesia Muncul Lagi, Alvin Lie: Lebih Baik Jalankan Aliansi Senin, 15/09/2025 | 14:14
Riau12.com-JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri berencana melepas Pelita Air dari lingkup bisnis Pertamina. Langkah ini kembali memunculkan wacana penggabungan Pelita Air Service ke dalam grup Garuda Indonesia.
Namun, Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai rencana tersebut justru berisiko menghilangkan identitas dan basis konsumen yang telah dibangun Pelita Air.
“Sejak lama saya tidak mendukung ide merger maskapai BUMN. Jauh lebih baik jika tetap ada tiga maskapai yang berdiri dengan brand, karakter, dan segmen pasar masing-masing,” ujar Alvin, dikutip dari Kumparan, Sabtu (13/9/2025).
Menurut Alvin, Garuda Indonesia dengan layanan full service, Citilink sebagai low cost carrier, dan Pelita Air dengan medium service masing-masing memiliki karakter, pendekatan, serta posisi berbeda di pasar. Jika digabungkan, dikhawatirkan akan kehilangan fokus segmen dan terjadi tumpang tindih layanan.
“Masing-masing airlines sudah punya pelanggan loyal dengan kebutuhan, selera, dan daya beli berbeda. Jika digabungkan menjadi satu maskapai, sebagian besar pelanggan akan pindah ke airlines lain,” jelasnya.
Alvin menyarankan agar tiga maskapai BUMN tersebut tetap berjalan sendiri dengan pengaturan strategi agar tidak saling memakan pangsa pasar, melainkan saling melengkapi, termasuk dalam pengaturan rute dan jadwal penerbangan.
Daripada merger, ia menilai pendekatan berbasis aliansi akan lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance yang terbukti mampu menawarkan sinergi layanan tanpa menghilangkan identitas masing-masing maskapai.
“Aliansi memberikan potensi pelayanan lebih baik, seperti koneksi penerbangan yang mulus (seamless connectio), kemudahan connecting flight, hingga kolaborasi dalam pemasaran,” tutur Alvin.