Akses Vital di Bina Widya Jadi Kubangan, PUPR Pekanbaru Pastikan Perbaikan Jalan Teladan Dimulai 2025 Rabu, 17/09/2025 | 13:27
Riau12.com-Pekanbaru – Setelah lama dikeluhkan masyarakat, Jalan Teladan di kawasan RW 10 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru, akhirnya masuk daftar prioritas perbaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru tahun 2025 ini.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah, memastikan pengerjaan segera dimulai tahun ini. “Insya Allah (perbaikan) Jalan Teladan ada di tahun ini Bang,” kata Edward singkat melalui pesan pendek, Rabu (17/9/2025) pagi.
Sebelumnya, Edward menyebut ada 24 ruas jalan yang masuk prioritas perbaikan tahun 2025. Namun hingga kini, daftar detail jalan tersebut belum dipublikasikan.
Kerusakan Jalan Teladan sendiri sudah berlangsung lama. Jalan yang menjadi akses vital warga dari Jalan Garuda Sakti menuju Jalan Merpati Sakti, Jalan Bangau Sakti, dan sekitarnya itu berubah menjadi kubangan air setiap hujan turun. Kondisinya semakin membahayakan karena letaknya persis di depan SDN 192 Pekanbaru.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, bahkan sempat meninjau langsung kondisi Jalan Teladan dan Jalan Merpati Sakti pada Juni 2025 lalu bersama tokoh masyarakat setempat. Saat itu, ia mengakui kondisi jalan sudah rusak parah.
“Sudah hancur macam bubur kan. Kemarin saya minta dengan PUPR, sebelum pekerjaan overlay masuk, dilakukan konsolidasi sementara. Anggarannya Insya Allah tahun ini masuk sebesar Rp4,6 miliar,” ujar Markarius.
Menurutnya, akar persoalan kerusakan jalan berada pada drainase yang buruk akibat parit tersumbat. Ia menyebut sudah meminta pihak terkait untuk melakukan pembersihan, baik secara manual maupun menggunakan alat berat jika diperlukan.
“Harapannya tentu pada saat ini lelang dimulai, pekerjaan dimulai, perbaikan drainasenya juga berjalan. Jangan sampai nanti bangun jalan sudah di-overlay, cantik-cantik, tapi airnya tetap tergenang,” tegasnya.
Meski begitu, hingga kini rencana perbaikan Jalan Teladan belum terlihat terealisasi di lapangan. Warga masih harus berhati-hati melewati jalan tersebut yang kerap berubah menjadi “kolam mini” saat diguyur hujan.