Ulama Kuansing Ingatkan Pemerintah Tak Berfoya-foya Pasca Pacu Jalur, Ekonomi Warga Masih Sulit Kamis, 18/09/2025 | 10:54
Riau12.com-Teluk Kuantan – Festival Pacu Jalur Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) 2025 yang digelar sejak Juni hingga Agustus lalu ternyata menyisakan persoalan ekonomi bagi sebagian masyarakat. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan pacu membuat kondisi keuangan rumah tangga menjadi tidak stabil.
Epi (47), seorang ibu rumah tangga sekaligus penjual gorengan di Kuansing, mengaku tabungannya terkuras habis untuk mengikuti rangkaian pacu jalur, khususnya saat pelaksanaan di Teluk Kuantan.
“Tabungan pun kalau pacu dikuras. Apalagi untuk pacu Agustus di Teluk Kuantan, semua dihabiskan. Karena memang seperti itulah kalau pacu. Jadi, kini harapannya pemulihan dulu dengan kembali buka usaha kecil-kecilan di kampung,” ujar Epi, Rabu (17/9/2025).
Fenomena ini turut mendapat sorotan dari kalangan ulama Kuansing. Pendiri Pondok Pesantren Markazul Quran Wassunnah Kuansing, Ustaz H Mulkan M Sarin, mengingatkan agar para pemimpin daerah tidak larut dalam euforia pesta rakyat, sementara kondisi ekonomi sebagian warganya masih sulit.
“Intinya, kami sebagai ulama punya kewajiban mengingatkan umarah atau pemimpin di negeri ini, jangan selalu berpesta di tengah kesulitan ekonomi rakyat,” tegas Ustaz Mulkan, Kamis (18/9/2025).
Ia menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing seharusnya lebih jeli dalam menentukan skala prioritas penggunaan anggaran, meski anggaran tersebut berasal dari pihak ketiga.
“Seharusnya pemerintah kita melihat skala prioritas terhadap penggunaan anggaran sesuai kebutuhan masyarakat saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan yang lebih mendesak saat ini justru pembangunan infrastruktur jalan, perbaikan bangunan sekolah, penguatan irigasi untuk petani, serta subsidi pupuk.
“Kebutuhan itu lebih penting dibandingkan melaksanakan acara atau pesta sebagai kado HUT Kuansing 2025. Apalagi pacu jalur besar baru saja selesai digelar beberapa pekan lalu,” pungkas Ustaz Mulkan.