Meski demikian, risiko tersebut bukan berarti tidak bisa dicegah. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Bandung, dr. Novita Setiawan Liem, MHKes, MM, Sp.JP(K), FIHA, AIFO-K, menegaskan bahwa gaya hidup sehat sejak dini mampu menekan potensi terkena penyakit jantung.

“Pertama, kenali riwayat penyakit jantung di keluarga. Jika orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung pernah mengalaminya, maka risiko Anda lebih tinggi. Lakukan pemeriksaan rutin tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta konsultasi ke dokter,” jelas dr. Novita.

Ia menyebut, perbaikan pola makan menjadi langkah penting berikutnya. Lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan sebaiknya dihindari. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi buah, sayur, gandum utuh, ikan berlemak sehat seperti salmon dan tuna, kacang-kacangan, serta minyak sehat seperti minyak zaitun.

Tak kalah penting, aktivitas fisik teratur juga harus dijaga. “Olahraga membantu memperkuat otot jantung, mengontrol berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Tidak harus ke gym, cukup berjalan cepat 30 menit, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang disukai agar bisa konsisten,” ujarnya.

Selain itu, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, membatasi alkohol, serta mengendalikan stres menjadi kunci kesehatan jantung. Stres yang tidak terkontrol dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sehingga penting diatasi dengan relaksasi, yoga, meditasi, maupun tidur cukup.

“Terakhir, lakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini. Jika terdapat riwayat keluarga, sebaiknya mulai melakukan tes lengkap di rumah sakit,” tambah dr. Novita.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, risiko penyakit jantung bisa ditekan meskipun ada faktor keturunan dalam keluarga.