Gejala Mirip Cacar Monyet, Dua Warga Meranti Diisolasi Sambil Tunggu Hasil Lab Sabtu, 20/09/2025 | 14:47
Riau12.com-Kepulauan Meranti– Dua warga Kabupaten Kepulauan Meranti diduga terpapar penyakit cacar monyet (monkeypox/Mpox). Saat ini keduanya menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan daerah setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Widya Nengsih, menegaskan status kedua pasien masih sebatas suspek. Artinya, diagnosis belum bisa dipastikan hingga hasil uji laboratorium keluar.
“Diagnosis belum bisa dipastikan sampai hasil sampel laboratorium keluar. Sementara ini, kedua pasien sudah diisolasi di ruang khusus untuk mencegah penularan,” jelas Widya, Jumat (19/9).
Diskes Meranti telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) sejak Kamis (18/9). Selain mengisolasi pasien, petugas juga meminta masyarakat yang pernah melakukan kontak erat untuk menjalani isolasi mandiri dan membatasi interaksi.
Widya mengimbau masyarakat tidak panik karena gejala cacar monyet mirip dengan penyakit kulit lain seperti cacar air, campak, atau infeksi kulit biasa. “Ini masih suspek. Bisa saja hasilnya negatif dan hanya penyakit kulit umum. Karena itu, mari tunggu hasil laboratorium resmi,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyakit cacar monyet tergolong langka di Indonesia. Sejak pertama kali terdeteksi pada 2022, jumlah kasus relatif terkendali. Data Kementerian Kesehatan RI mencatat hingga 17 Agustus 2024 ada 88 kasus terkonfirmasi, tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang awalnya endemik di Afrika, lalu menyebar ke berbagai belahan dunia. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan ruam, cairan tubuh, atau luka pasien, percikan pernapasan jarak dekat, hingga barang yang terkontaminasi cairan luka.
Gejala awal biasanya berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening, kemudian muncul ruam atau bintil berisi cairan di kulit. Sebagian besar kasus dapat sembuh dalam 2–4 minggu.
Diskes Meranti menekankan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat, memakai masker bila sakit, serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala mirip cacar monyet.
“Paling penting adalah jangan panik. Penyakit ini bisa dicegah dengan disiplin menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Untuk masyarakat, kami imbau tetap waspada tetapi tidak perlu cemas berlebihan,” tutup Widya.