Geger di Meranti, Santri Pesantren Selatpanjang Diduga Terpapar Monkeypox: Satu Korban Meninggal Senin, 22/09/2025 | 09:04
Riau12.com-SELATPANJANG – Warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, digemparkan dengan kabar empat santri di salah satu pesantren di Selatpanjang yang diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox). Dari empat pasien tersebut, satu santri meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Meranti, Jumat (21/9/2025).
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut, pasien yang meninggal merupakan salah satu dari tiga orang dengan gejala menyerupai monkeypox. Dua pasien lainnya masih dalam pemantauan dan berstatus suspek.
“Gejala yang muncul memang mengarah ke monkeypox, seperti ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Namun untuk kepastian, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Pekanbaru,” ujar Ade, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, seorang pasien lain kini berangsur membaik. Sejak Kamis (18/9/2025), tim Dinkes bersama tenaga medis melakukan penyelidikan epidemiologi serta penelusuran kontak erat guna mencegah penyebaran.
“Alhamdulillah, hasil sementara tidak ada penambahan kasus baru,” tegasnya.
Pemkab Meranti Bergerak Cepat
Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Pur) H Asmar, juga mengonfirmasi kabar tersebut. Ia mengaku sudah menerima laporan resmi dari pihak pesantren dan Dinkes.
“Memang benar ada satu pasien meninggal, satu lagi masih dirawat, dan dua sudah dipulangkan,” kata Asmar.
Pemerintah daerah, lanjutnya, bergerak cepat agar kasus ini tidak meluas. Ia menginstruksikan agar pasien dengan kondisi berat segera dirujuk ke Pekanbaru jika fasilitas medis di Meranti tidak memadai.
Selain itu, Asmar meminta pihak pesantren berkoordinasi aktif dengan Pemkab.
“Kalau diperlukan, proses belajar mengajar sementara diliburkan untuk memutus rantai penularan. Nanti saya akan koordinasi langsung dengan pimpinan pesantren,” ujarnya.
Kasus Monkeypox di Indonesia Masih Langka
Sebagai informasi, kasus cacar monyet di Indonesia masih tergolong jarang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sejak pertama kali ditemukan pada 2022 hingga Agustus 2024, tercatat 88 kasus di seluruh Indonesia, dengan 87 pasien berhasil sembuh.
Kasus dugaan monkeypox di Meranti ini pun menjadi perhatian serius, mengingat sifat penyakit yang dapat menular melalui kontak erat dan masih terbatasnya fasilitas kesehatan di daerah kepulauan.