Helikopter Pemantau Karhutla di Riau Ditarik ke Jakarta, Musim Hujan Jadi Salah Satu Alasan Senin, 22/09/2025 | 10:30
Riau12.com-PEKANBARU – Helikopter jenis AS365-N3 (PK-KIO) yang selama ini difungsikan untuk memantau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, hari ini ditarik ke Jakarta.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur , membenarkan penarikan tersebut.
"Sudah, sudah ditarik ke Jakarta," ujar Jim.
Penarikan helikopter ini dilakukan selain karena faktor kontrak yang telah berakhir, juga karena Riau telah memasuki musim hujan. Tingginya intensitas hujan yang merata di seluruh daerah membuat laporan Karhutla di Riau selama sepuluh hari terakhir nihil.
"Dari laporan Riau, sudah sepuluh hari terakhir nihil Karhutla. Intensitas hujan tinggi merata di berbagai daerah di Riau," jelas Jim.
Meski AS365-N3 ditarik, dua helikopter patroli tetap standby di Riau. Yakni Bell 505 (PK-WSA) dari BNPB serta Bell 412 SP (PK-DAS) dari Kementerian Kehutanan. Kedua helikopter ini tetap digunakan untuk patroli pemantauan Karhutla sesuai kebutuhan.
Selain itu, helikopter yang difungsikan untuk Water Bombing (WB) sebanyak tujuh unit, yakni Sikorsky UH-60A (N61AA), Sikorsky UH-60A (N260UH), Mi-8AMT (RA-22747, RA-22729, RA-22834), Kamov KA-32C (RA-31021), dan Superpuma AS332L2 (P2-MHL), semuanya masih standby di Riau.
Terkait kemungkinan penarikan helikopter water bombing karena musim penghujan, menurut Jim, belum ada kepastian, karena sepenuhnya merupakan kewenangan pusat.
Dengan kondisi ini, meski Riau mulai memasuki musim hujan, kesiapsiagaan pemantauan Karhutla tetap dijaga oleh BPBD dan instansi terkait untuk mengantisipasi potensi kebakaran.