Lengkapi Shaf, Raih Keutamaan: Tata Cara dan Adab Makmum Menurut Tuntunan Rasulullah Senin, 22/09/2025 | 14:10
Riau12.com- Dalam penyelenggaraan sholat berjamaah, peran makmum tak sekadar mengikuti gerakan imam secara lahiriah. Ustadz Syamsuddin Noor dalam karyanya Pedoman Shalat Berjamaah Menurut Tuntunan Rasulullah SAW menekankan pentingnya adab-adab yang harus dijaga makmum, khususnya sebelum sholat dimulai.
Menurut Ustadz Syamsuddin, makmum hendaknya bersatu hati dengan imam — bukan hanya tampak rapi secara fisik, tetapi juga menyatu secara batin dengan perasaan rela mengikuti imam sebagai pemimpin shaf. Sebelum sholat dimulai, dianjurkan membaca tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan istighfar masing-masing sepuluh kali, kemudian melanjutkan doa-doa singkat. Hal ini dimaksudkan karena waktu duduk menanti sholat dipandang sebagai bagian dari ibadah.
Saat muadzin mengucap kalimat iqamah hingga “Qod qoomatis sholaah”, makmum diminta segera berdiri dengan tenang dan menjaga kekhusyuan. Pengisian shaf dilakukan bergantian mulai dari shaf pertama, dari sisi kanan ke kiri, serta saling membantu mengisi barisan agar rapi. Ustadz Syamsuddin juga mengingatkan agar makmum bersikap lemah lembut ketika ditarik atau diajak ke shaf untuk memperbaiki keberlanjutan barisan.
Selain tata cara, penulis juga menegaskan keutamaan sholat berjamaah. Sholat berjamaah bagi laki-laki disebutkan sebagai sunnah muakkadah—bahkan menurut beberapa madzhab seperti Maliki dan Hanbali hukumnya dipandang wajib. Rasulullah SAW menegaskan besarnya perhatian terhadap sholat berjamaah sehingga mereka yang meninggalkannya diperingatkan keras. Oleh karena itu, menjaga adab ketika menjadi makmum bukan hanya soal bentuk, melainkan kehormatan dan keutamaan ibadah bersama.