Penandatanganan MoU ini dilakukan sebagai bagian dari upaya universitas untuk menjadi pusat keunggulan akademik yang aplikatif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang peradilan agama.

“Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah nyata mendekatkan dunia akademik dengan praktik lapangan. Mahasiswa dapat belajar langsung di lembaga peradilan agama, sehingga keilmuan yang diperoleh lebih aplikatif dan bermanfaat,” ujar Rektor UIN Suska Riau.

Melalui MoU ini, kedua pihak sepakat menjalin kolaborasi di bidang akademik, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Fokus utamanya mencakup program magang mahasiswa, riset bersama, serta pengembangan kurikulum berbasis praktik yang mendukung profesionalisme aparatur peradilan agama.

Dirjen Badilag RI, Drs. H. Muchlis, menyambut positif inisiatif ini. Menurutnya, pengembangan SDM melalui pendidikan tinggi Islam akan meningkatkan profesionalisme dan integritas aparat peradilan agama.

“Sinergi dengan perguruan tinggi seperti UIN Suska Riau penting untuk mencetak tenaga ahli hukum Islam yang kompeten, moderat, dan berintegritas tinggi. Langkah ini akan memperkuat kelembagaan serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan hukum dan keadilan di Indonesia,” ujar Muchlis.

Penandatanganan MoU juga dihadiri sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Riau, termasuk Wakil Rektor III UIN Suska Riau Dr. Haris Simare Mare, Rektor Universitas Lancang Kuning Prof. Dr. Junaidi, dan Rektor Universitas Islam Riau Prof. Dr. Admiral. Hadir pula Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru dan Ketua Muda Agama Mahkamah Agung RI, Dr. H. Yasardin.

Dengan terjalinnya kerja sama ini, UIN Suska Riau menegaskan komitmennya menghadirkan pendidikan tinggi Islam yang berkualitas, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan siap mencetak generasi profesional di bidang hukum Islam.