Sifat Mulia Umar bin Khattab: Terbuka Dikritik, Selalu Mendoakan yang Menegurnya Jumat, 03/10/2025 | 14:15
Riau12.com-Jakarta – Introspeksi diri atau muhasabah merupakan sikap yang seyogianya dimiliki setiap manusia. Melalui muhasabah, seorang Muslim diingatkan kembali terhadap sikap dan perilaku yang dilarang maupun diperintahkan oleh Allah Swt. Pasalnya, setiap amal perbuatan dan dosa, sekecil apapun, akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulum ad-Din menceritakan bagaimana sahabat Nabi, Umar bin Khattab, menjadikan introspeksi diri sebagai prinsip hidup. Sang khalifah kedua itu bahkan meminta koreksi dari orang lain agar mengetahui kekurangannya, baik secara pribadi maupun dalam kepemimpinannya.
Dikisahkan, Salman Al-Farisi pernah menegur Umar terkait gaya hidupnya, termasuk soal memiliki dua jenis lauk di meja makan dan pakaian bagus yang dipakai siang maupun malam. Umar menerima teguran tersebut dengan lapang dada tanpa marah, justru menjadikannya bahan renungan.
Tak hanya kepada Salman, Umar juga pernah meminta penilaian dari Hudzaifah bin Yaman, sahabat yang dikenal memegang rahasia Nabi Muhammad SAW. Umar bertanya apakah dirinya memiliki tanda-tanda kemunafikan, menunjukkan betapa seriusnya ia dalam menjaga keikhlasan amal dan ketulusan hati.
Dalam memilih orang yang diminta memberi nasihat, Umar tidak sembarangan. Ia hanya meminta masukan dari mereka yang jujur, taat, dan berpegang pada nilai-nilai agama. Menariknya, Umar tidak hanya menerima nasihat dengan lapang dada, tetapi juga mendoakan orang-orang yang berani menyampaikan kekurangannya.
Sikap Umar ini menjadi teladan agung tentang pentingnya keterbukaan, kerendahan hati, serta semangat untuk terus memperbaiki diri.
Pada akhirnya, setiap manusia perlu menyadari bahwa seluruh amal baik maupun buruk akan dicatat oleh malaikat Raqib dan ‘Atid. Pada hari perhitungan, Allah Swt akan membalas setiap perbuatan dengan seadil-adilnya, sehingga tak seorang pun merasa dirugikan.