Ketua Baznas Provinsi Riau, Masriadi Hasan, mengatakan program beasiswa ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu Beasiswa Tuah Riau, Beasiswa Luar Negeri, dan Beasiswa Riset Baznas.

“Ada tiga kategori yang totalnya 950 penerima. Kami terus berupaya meringankan beban umat, terutama di Provinsi Riau, bukan hanya melalui bantuan kemanusiaan tetapi juga lewat pendidikan,” ujar Masriadi Hasan.

Untuk Beasiswa Tuah Riau, pendaftaran dapat diakses melalui laman bit.ly/BEASISWATUAHRIAU. Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa program S1 atau D4 yang sedang menjalani perkuliahan semester 3 hingga semester 8 dan berasal dari Provinsi Riau.

Program ini berlaku untuk seluruh kampus dalam negeri dengan program reguler, yang dibuktikan dengan surat keterangan aktif kuliah dan Kartu Hasil Studi (KHS) semester terakhir.

“Beasiswa Tuah Riau diharapkan mampu melahirkan generasi unggul dan berdaya saing di Provinsi Riau sebagai bagian dari pilar Indonesia Emas 2045, melalui pemerataan akses pendidikan tinggi,” jelasnya.

Beasiswa Tuah Riau diberikan kepada 100 mahasiswa, yang terbagi menjadi dua kategori penerima, yakni penyandang disabilitas dan penghafal Al-Qur’an.

Sementara itu, Beasiswa Luar Negeri terdiri dari dua jenis, yaitu Beasiswa Keberangkatan Luar Negeri (BKLN) dan Beasiswa Prestasi Luar Negeri (BPLN). BKLN diberikan kepada mahasiswa asal Riau yang kurang mampu dan tidak mendapatkan dukungan biaya keberangkatan dari pihak manapun.

“Sedangkan BPLN diberikan kepada mahasiswa yang tidak menerima beasiswa dalam jumlah besar dari pihak lain, dan belum pernah memperoleh Bantuan Prestasi Luar Negeri dari Baznas Riau,” ujar Masriadi.

Beasiswa luar negeri ini memprioritaskan mahasiswa dengan jurusan yang berkaitan dengan studi Agama Islam. Kuota yang disediakan adalah 150 orang untuk Beasiswa Keberangkatan dan 100 orang untuk Beasiswa Prestasi. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman bit.ly/BEASISWALUARNEGERIBAZNAS.

Kategori terakhir, Beasiswa Riset Baznas, merupakan program pembiayaan riset bagi mahasiswa dan peneliti asal Provinsi Riau dari jenjang S1, S2, S3, serta kelompok riset yang terdaftar di Kemenkumham atau diakui oleh lembaga tempat bekerja.

“Beasiswa Riset ini diperuntukkan bagi penelitian umum dan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) yang studi kasusnya berada di wilayah Provinsi Riau,” kata Masriadi.

Program riset ini memiliki kuota untuk 10 lembaga atau kelompok, masing-masing maksimal 5 orang. Selain itu, disediakan kuota bagi 30 mahasiswa riset ZISWAF jenjang diploma atau S1, 15 mahasiswa S2, dan 5 mahasiswa S3.

Untuk riset umum, kuota yang tersedia meliputi 350 mahasiswa diploma atau S1, 100 mahasiswa S2, dan 50 mahasiswa S3. Tata cara pendaftaran dapat diakses melalui tautan bit.ly/JUKNISBEASISWARISETBAZNAS.

Masriadi berharap program ini dapat menjadi langkah nyata Baznas dalam membangun sumber daya manusia unggul di Riau serta memperkuat peran zakat dalam mendukung pendidikan dan penelitian.