Proyek Strategis: Pintu Air Bagan Punak Meranti Dimulai, Kendalikan Pasang Laut di Batu Enam Minggu, 19/10/2025 | 10:23
Riau12.com-BAGANSIAPIAPI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air (SDA) resmi memulai pembangunan pintu air di kawasan Bagan Punak Meranti, tepatnya di samping Kantor Bupati. Proyek strategis ini ditujukan untuk mengendalikan pasang besar yang kerap merendam wilayah Batu Enam dan sekitarnya.
Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh CV Hidayah dengan pengawasan konsultan dari PT Bangun Citra Alam Riau. Pelaksanaan di lapangan dipimpin oleh Dayat, yang telah memulai aktivitas sejak dua hari terakhir.
Pintu air yang dibangun memiliki dimensi besar 18 x 17 meter, dilengkapi struktur sayap (wings) di bagian depan dan belakang. Untuk memperkuat ketahanan terhadap tekanan air, digunakan sistem diagonal pada struktur bangunan.
Salah satu inovasi dalam proyek ini adalah penggunaan pintu berbahan fiber gelap otomatis. Teknologi tersebut memungkinkan pintu air membuka dan menutup secara mandiri tanpa intervensi manual, menggantikan sistem besi konvensional yang selama ini digunakan.
Menurut konsultan pengawas proyek, Bijusdin, pembangunan ini ditargetkan selesai dalam waktu 75 hari kalender. Ia berharap pelaksanaan berjalan lancar tanpa kendala teknis maupun keterlambatan material agar proyek dapat rampung tepat waktu.
“Lokasi proyek berada di alur sungai dekat jembatan Batu Enam, titik penting masuknya air pasang besar dan pasang keling yang terjadi setahun sekali. Dengan pintu air ini, kami berharap dampak banjir pasang dapat diminimalkan secara signifikan,” ujar Bijusdin, Sabtu (18/10).
Meski demikian, tim pelaksana menghadapi tantangan berat di lapangan. Kondisi medan yang sulit dan pengaruh pasang surut laut membuat waktu kerja efektif hanya sekitar enam jam per hari. Karena itu, efisiensi dan manajemen waktu menjadi kunci utama keberhasilan proyek ini.
Untuk mempercepat pekerjaan, alat berat telah dikerahkan sejak awal pelaksanaan, terutama saat pasang kecil, guna menyelesaikan pondasi dan struktur utama sebelum pasang besar datang.
Pihak konsultan mengajak masyarakat untuk mendukung dan mendoakan kelancaran pembangunan ini. “Pintu air ini bukan hanya proyek fisik, tetapi juga bentuk nyata upaya perlindungan lingkungan dan pengendalian bencana di wilayah Rokan Hilir,” pungkasnya.