Empati di Dunia Akademik, Unud Tegaskan Proses Investigasi Berjalan Meski Ada Permintaan Maaf Rabu, 22/10/2025 | 09:11
Riau12.com-DENPASAR – Universitas Udayana (Unud) Bali menegaskan sikap tegas terhadap mahasiswa yang menunjukkan perilaku nir empati terhadap mendiang Timothy Anugrah Putra. Sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini telah dijatuhi sanksi, mulai dari pencopotan jabatan di organisasi kampus hingga pemberian nilai D atau tidak lulus di semester berjalan.
Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Dewi Pascarini, menyatakan bahwa pihak kampus tidak akan menoleransi segala bentuk komentar, perundungan, atau kekerasan verbal yang menyinggung empati terhadap korban. “Universitas Udayana mengecam keras setiap tindakan nir empati, baik di dunia nyata maupun di ruang digital. Itu bertentangan dengan nilai tri dharma perguruan tinggi dan etika akademik universitas,” ujarnya.
Pihak kampus telah membentuk Satuan Tugas Pencari Fakta (Satgas PPKPT) untuk menyelidiki lebih dalam kasus ini. Satgas bertugas menelusuri akun dan unggahan mahasiswa yang terbukti mengeluarkan komentar nir empati terhadap korban di media sosial.
“Satgas sedang melakukan pendalaman. Kami minta semua pihak menunggu hasil investigasi, karena sanksinya bisa sampai Drop Out atau DO,” kata Dewi.
Meski beberapa mahasiswa sudah menyampaikan permintaan maaf secara pribadi kepada keluarga korban, Unud menegaskan bahwa permintaan maaf tidak akan menghentikan proses penyelidikan. “Permintaan maaf itu bentuk tanggung jawab moral, tapi proses investigasi akademik tetap berjalan,” tegasnya.
Dewi menambahkan, langkah tegas kampus ini diambil untuk menegakkan disiplin dan menjaga nama baik universitas. “Kami ingin menegaskan bahwa dunia akademik bukan tempat bagi ujaran kebencian atau perundungan. Mahasiswa harus menumbuhkan empati, bukan menertawakan penderitaan orang lain,” ujarnya.
Kasus ini bermula dari maraknya komentar dan unggahan sejumlah mahasiswa Unud di media sosial yang dinilai menyinggung perasaan publik setelah meninggalnya Timothy Anugrah Putra. Gelombang kecaman datang dari berbagai pihak, termasuk sesama mahasiswa dan alumni, yang menilai sikap tersebut tidak pantas dilakukan di lingkungan akademik.
Kini, proses pendalaman oleh Satgas PPKPT terus berlanjut. Jika terbukti bersalah, mahasiswa yang terlibat akan menghadapi sanksi akademik berat hingga dikeluarkan dari kampus.
Universitas Udayana menekankan pentingnya membangun budaya empati dan tanggung jawab di kalangan mahasiswa. Kampus berharap kasus ini menjadi peringatan agar seluruh civitas akademika lebih berhati-hati dalam bersikap dan berkomunikasi, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.