Riau12.com-KAMPAR – Jembatan Water Front City (WFC) di Bangkinang Kota diduga menjadi sasaran pencurian besi atau yang dikenal dengan istilah 'rayap besi'. Sejumlah besi pada pagar trotoar jembatan itu dilaporkan hilang, mengganggu struktur dan keamanan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Bangkinang Kota dan Bangkinang.
Istilah 'rayap besi' populer di Kota Medan, Sumatera Utara, merujuk pada pelaku pencurian besi yang menargetkan infrastruktur publik. Di Jembatan WFC, besi yang hilang merupakan besi holo bulat yang dipasang untuk menghubungkan tiang-tiang pagar jembatan. Tiga pagar besi dipasang paralel sepanjang jembatan, dengan besi besar di bagian atas masih utuh, sedangkan dua besi berukuran lebih kecil di bagian bawah raib. Ada besi yang hilang satu per satu dan ada pula yang hilang dua sekaligus.
Jembatan ini menghubungkan ruas Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan, menjadi jalur penting bagi masyarakat untuk menyeberangi Sungai Kampar.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kampar, Afrudin Amga, mengaku belum menerima laporan resmi terkait pencurian besi ini. "Kami cek dulu ya. Sekarang saya minta PPK-nya (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk mengecek ke lokasi," ujarnya, Kamis, 23 Oktober 2025.
Ia menambahkan, pencurian serupa kemungkinan sudah pernah terjadi, terutama pada bagian baut di bawah jembatan. "Yang kita tahu, baut hilang. Tapi itu sudah lama dan bukan baut konstruksi. Penggantian baut yang hilang masuk ke kegiatan perawatan," jelas Afrudin.
Afrudin menegaskan perawatan jembatan sangat penting karena termasuk aset berharga dan menyangkut kepentingan banyak orang. Namun, perawatan untuk bagian jembatan yang hilang belum sempat dilakukan karena keterbatasan anggaran.