Disdik Riau Nonaktifkan Kepsek SMK Negeri 3 Pekanbaru Usai Dilaporkan Lakukan Pungli dan Bersikap Arogan Jumat, 31/10/2025 | 08:24
Riau12.com-PEKANBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau resmi menonaktifkan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pekanbaru, Mairustuti. Keputusan ini diambil setelah muncul berbagai laporan dugaan pungutan liar (pungli) dan tindakan arogansi yang dilakukan selama masa kepemimpinannya.
Penonaktifan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bebas Tugas Nomor: KPTS.1092/2025 yang diteken langsung oleh Kepala Disdik Riau, Erisman Yahya, pada 29 Oktober 2025.
“Iya, Kepsek SMK Negeri 3 Pekanbaru sudah dinonaktifkan,” ujar Erisman Yahya, Kamis (30/10/2025) di Pekanbaru.
Erisman menjelaskan, langkah tegas ini diambil setelah pihaknya menerima berbagai laporan dari guru, orang tua, dan masyarakat terkait dugaan penyimpangan di sekolah tersebut. Salah satu yang mencuat adalah adanya dugaan potongan sertifikasi guru sebesar Rp100 ribu per semester serta perilaku arogansi yang kerap dikeluhkan.
“Penonaktifan ini bentuk tindak lanjut atas berbagai laporan yang masuk. Untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan lingkungan sekolah, kita ambil langkah sementara dengan menonaktifkan kepala sekolah,” jelas Erisman.
Sebagai pengganti sementara, Disdik Riau menunjuk Herman, Pengawas Ahli Madya di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sebagai pelaksana harian (Plh) Kepala SMK Negeri 3 Pekanbaru.
“Sudah kita tunjuk Pak Herman untuk Plh sementara, terhitung mulai hari ini,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid sebelumnya juga telah merespons persoalan yang terjadi di SMK Negeri 3 Pekanbaru. Ia meminta Disdik Riau menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan pungli dan sikap tidak profesional dari pimpinan sekolah tersebut.
Langkah penonaktifan ini diharapkan dapat menjadi momentum pembenahan manajemen di lingkungan sekolah agar tercipta suasana kerja yang lebih transparan dan kondusif. Disdik Riau menegaskan akan terus melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah di seluruh daerah guna memastikan tidak ada penyimpangan serupa di kemudian hari.